Honda

Kisah Sahabat Rosulullah yang Jasadnya Dimandikan Malaikat

Kisah Sahabat Rosulullah yang Jasadnya Dimandikan Malaikat

Kisah Sahabat Rasulullah yang jasadnya dimandikan malaikat--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Pada saat itu perang tengah berkecamuk di Madina, dimana pasukan muslimin menjaga pos-pos tertentu di Madinah dan bersiap menghadapi serbuan pasukan Abu Sofyan.

Mengetahui esok paginya kaum muslimin bakal menghadapi pasukan musuh kafir Quraisy dalam perang Uhud, seorang pemuda bernama Hanzalah pada malam harinya melakukan prosesi pernikahan seorang wanita bernama Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul.  

Sebagai seorang suami, Hanzalah pun meminta izin kepada baginda Rosulullah SAW untuk menemani istri yang baru dinikahinya. 

Pada saat itu, Hanzhalah sendiri tidak tahu apakah keputusannya untuk menemani Isterinya itu merupakan awal atau akhir dari pertemua mereka berdua. 

BACA JUGA:Fakta Menarik: Benarkah Minum Teh Bis Memicu Anemia? yuk Simak Ulasannya

Rasulullah SAW pun memberinya izin kepada Hanzhalah untuk menginap malam itu bersama pengantin yang baru ia nikahi.

Menjelang fajar, Hanzalah mendengar panggilan berperang menggema di seluruh langit Madinah, terdengar sayup-sayup seorang yang berseru dan mengumandangkan panggilan perang. Suara itu semakin keras dan semakin keras. 

Karena pada saat itu Abu Sofyan bersama pasukannya sudah berbaris diluar Kota Madinah dan bersiap untuk menyerang pasukan kaum muslimin.

Tanpa banyak berpikir,  Hanzhalah langsung mengambil zirah dan pedangnya, dia lalu keluar dan berjalan menuju medan perang, diiringi doa istrinya.

BACA JUGA:5 Jenis Burung Perkutut Katuranggan yang Memiliki Ciri di Kepala dengan Tuah Istimewa, Segera Cek Peliharaanmu   

Seruan perang untuk menghalau pasukan Abu Sofyan ternyata membuat Hanzalah lupa mandi wajib, dalam keadaan junub dia pun segera bergabung dengan Pasukan Rasulullah. 

Dalam perang perang Uhud tersebut, Rasulullah SAW mengkomandoi untuk bertahan sebisa mungkin menghalau serangan sembari mengarahkan panah-panah untuk menghujani pasukan Abu Sofyan. 

Pada serangan gelombang pertama, pasukan muslimin berhasil menggagalkan serangan pasukan musuh, tapi sayangnya, para pasukan pemanah tidak menghiraukan amanah Rasulullah untuk tetap berada di pos masing-masing.

Pasukan pemanah tersebut dengan sengaja turun dari perbukitan dan ikut mengumpulkan harta rampasan perang dari para pasukan kafir Abu Sofyan yang sudah mati, hal ini mengakibatkan turunnya penjagaan dan berkurangnya pengawasan beberapa sektor. 

BACA JUGA:FAKTA MENARIK, Begini loh Cara Ikan Tidur di Dalam Air

Hingga pada akhirnya, kaum muslimin tidak menyadari serangan lanjutan yang datang dari arah belakang dan membuat pasukan muslimin terpojok. 

Serangan pasukan Abu Sofyan tidak bisa diantisipasi hingga mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan di kubu kaum muslimin. 

Kendati demikian kaum muslimin yang tersisa bertahan sekuat tenaga melindungi Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam agar tidak terbunuh.

Bahkan dalam pertahanan tersebut, sosok wanita seperti Nuzaibah Binti Ka’ab juga ikut ambil bagian dalam melindungi Rasulullah.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Dhirar bin Khattab, Panglima Perang yang Berperan Menumpas Nabi Palsu 

Disisi lain, Hanzhalah Bin Amir mengamuk sejadi-jadinya, dia menebas dan menumpas banyak sekali kaum kafir Quraisy.

Jasad para sahabat yang gugur seakan memberi semangat untuknya agar bisa menghabisi Abu Sofyan dan pasukannya, pandangan mata Hanzhalah Bin Amir bertemu dengan mata Abu Sofyan yang sedang menunggangi kudanya sesegera mungkin maju menerjang, tapi Hanzhalah mampu menebas kaki kuda Abu Sofyan dengan pedangnya, membuat Abu Sofyan jatuh dan tersungkur ke tanah.

Melihat kesempatan tersebut, Hanzhalah pun segera mendekati Abu Sofyan yang tidak berkutik dan bersiap mengibaskan pedangnya. Abu Sofyan menyadarinya, dia tau bahwa kini dia sudah tidak bisa berkutik saat kilauan pedang berdarah milik Hanzhalah sudah mengincar dirinya. 

Abu Sofyan berteriak minta tolong dan didengar oleh salah satu pasukannya, Syadad Bin Al-Aswad, dia pun berhasil melukai kaki Hanzalah hingga tersungkur ke tanah.

BACA JUGA:Jangan Diabaikan! Ini 7 Alarm Tubuh yang Menandakan Tubuhmu Butuh Istirahat, Nomor 4 Bahaya Banget

Tidak berhenti sampai disitu, kerumunan pasukan kafir Quraisy yang ada di sekitar langsung menghantam Hanzhalah yang terluka dengan pedang-pedang dan belati mereka. 

Dalam kondisi luka yang sudah parah, Hanzhalah masih dilempari bertubi-tubi dengan anak panah dan tombak, hingga pada akhirnya Hanzhalah tidak bergerak lagi, jasadnya terbujur dan Hanzhalah Bin Amir meninggal dunia.

Dalam perang tersebut, kaum muslimin mengalami kekalahan, para sahabat mulai mencari dan menghitung-hitung berapa banyak korban yang gugur. 

Dikala mengurus banyaknya jasad yang berguguran, mereka menyadari tubuh Hanzhalah yang terbujur di satu sudut bekas medang perang.

BACA JUGA:Cek Saldo Bansos PKH dan BPNT Tahap 4,5 dan 6 Lewat Bank dan Pos, Benarkah Cair Dibulan Ini?

Para sahabat memperhatikan saat dimana tubuh Hanzhalah terangkat, kemudian muncullah air yang menetes dan mengguyur keseluruhan jasad Hanzhalah. 

Kemudian tubuh Hanzalah terbolak balik seakan ada yang memandikannya, tidak seorang sahabat pun yang tahu apa yang terjadi, hingga pada akhirnya Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan: 

“Sungguh Aku melihat bahwasanya Malaikat memandikan Hanzhalah bin Amir RA antara langit dan bumi dengan air awan dalam bejana terbuat dari perak”

Demikian kisah Hanzalah Bin Amir yang memiliki dedikasi dan kecintaan luar biasa kepada tegaknya panji Islam di muka bumi, semoga kisah Hanzalah dapat memotivasi kita semua dalam kebenaran dan kebaikan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: