Fakta Menarik Tempe: Makanan Paling Digemari di Indonesia, tapi Bolehkah Dimakan Mentah?

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Pada konten kali ini kita akan membahas tentang fakta menarik tentang tempe, yuk simak ulasannya.

Tempe adalah salah satu asupan protein nabati yang populer dan banyak digemari di Indonesia, makanan ini bisa populer dan banyak diolah di Indonesia karena sehat serta harganya yang terjangkau.

Beberapa hari ini di media sosial sedang tren orang mengunggah foto satu papan tempe mentah yang terlihat sudah digigit di bagian ujungnya.

unggahan itu banyak mendapat respon netizen yang mengungkap pengalaman mereka makan tempe mentah, tapi yang jadi pertanyaan amankah kebiasaan makan tempe mentah untuk kesehatan.

BACA JUGA:FAKTA MENARIK, Gajah Laut Punya Hidung Besar Mirip Belalai

Dilansir dari chanel you tube gridkids, tempe merupakan olahan kedelai yang difermentasi dengan probiotik risopus oligosporus tanpa melalui proses pemanasan.

Tempe mentah dipercaya punya kandungan probiotik melimpah, di mana kandungan probiotik pada tempe mentah dipercaya lebih banyak ketimbang tempe yang sudah diolah atau dimasak.

Sebuah penelitian dari bioteknologi resarch internasional menemukan bahwa probiotik pada tempe akan mati dalam suhu di atas 80 derajat celcius.

Namun kamu perlu tahu kalau Tempe yang belum matang malah punya bahaya yang lebih besar ketimbang manfaat untuk kesehatan.

BACA JUGA:Jadwal Sholat Kota Palembang Beserta Niatnya, Hari Ini Senin 13 November 2023

Hal ini disebabkan oleh produksi tempe yang kebanyakan dilakukan di industri rumahan membuat kebersihan tempe mentah belum bisa dijamin sepenuhnya sehat.

Tempe mentah bisa meningkatkan risiko gangguan saluran pencernaan, seperti infeksi bakteri salmonella atau salmonolosis.

Jika tempe akan diolah bersama sayur-sayuran segar, tempe tetap harus dimasak atau dimatangkan lebih dulu.

Tempe mentah yang diolah bersama sayuran mentah bisa menyebabkan kontaminasi silang dari tempe ke sayur.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Pembersih Wajah Terbaik, Gak Bikin Kering, Cocok untuk Semua Jenis Kulit

Tempe yang diproduksi dengan cara yang tidak higienis biasanya akan menggunakan ragi tempe yang terkontaminasi jamur fusarium dan aspergilus flavus.

Dimana jika dua jamur tempe ini bertemu maka akan terbentuk senyawa berbahaya bernama afatokin, senyawa ini jika sampai tertelan bisa menimbulkan berbagai gejala seperti sakit perut, mual, muntah, kulit gatal dan kulit yang berubah warna jadi kuning hingga pendarahan meningkatkan. (*)

Sumber: