Citraland
Honda

Tradisi Unik Menguburkan Bayi di Sulawesi, Ritualnya Memerlukan Biaya Cukup Mahal, Seperti Apa Prosesnya?

Tradisi Unik Menguburkan Bayi di Sulawesi, Ritualnya Memerlukan Biaya Cukup Mahal, Seperti Apa Prosesnya?

Ilustrasi tradisi unik pemakaman bayi di Sulawesi-theasiansparent-

BACA JUGA:Pesona Bumi Sriwijaya! 7 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi di Sumatera Selatan Untuk Liburan Akhir Tahun

Batangnya yang gigantik dan kulit kayunya yang tua dan buahnya mirip sukun menandakan pohon ini sudah sangat tua.

Dalam Passiliran, bagi bayi yang belum memiliki gigi dianggap masih suci.

Bagi orang Kambira, menguburkan bayi di dalam pohon Tarra ibarat mengembalikan bayi tersebut ke dalam rahim ibunya.

Terselip harapan, menggembalikan bayi ke rahim ibunya akan menyelamatkan bayi-bayi yang lahir kemudian.

BACA JUGA:Khasiat Mistisnya Jadi Pilihan Kolektor Permata, Harga Jual Batu Akik Ini Melambung Tinggi, Ini Ciri-cirinya

BACA JUGA:1.300 MDPL, Kampung Unik di Nusa Tenggara Timur, Usianya Sudah 800 Tahun Loh!

Jenazah bayi diletakkan dalam posisi berdiri dengan anggapan bayi juga akan tumbuh di dalam pohon.

Sedangkan pohon Tarra dipilih sebagai kuburan bayi karena jenis pohon ini memiliki banyak getah.

Arti getah itu yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu.

Proses Passiliran dimulai dengan pemilihan Pohon Tarra yang kokoh dan memiliki energi positif.

BACA JUGA:GAMPANG! Begini Cara Cek Pemilik KIS BPJS Kesehatan yang Bisa Dapat Dana Bansos dari Pemerintah Tahun 2024

BACA JUGA:Ikon Baru Sumatera Selatan, Jembatan Terpanjang di Indonesia Ini Akan Melintasi Sungai Musi

Bayi yang meninggal akan dibungkus dengan kain putih yang melambangkan kemurnian.

Kemudian diletakkan dengan lembut di dalam lubang yang disiapkan di pangkuan pohon Tarra yang telah dipilih. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: