Dukung Fase Operasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru, PEPC Gelar Commissioning Training
PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 sebagai operator lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) terus berupaya mempersiapkan diri secara baik memasuki fase operasinya. -Istimewa-
BOJONEGORO, PALPRES.COM- PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 sebagai operator lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) terus berupaya mempersiapkan diri secara baik memasuki fase operasinya.
Seluruh aspek dan fungsi di industri hulu migas harus tanggap dengan berbagai kemungkinan sehingga peningkatan skill dan wawasan personil di lapangan perlu terus dilakukan.
Sehubungan dengan kesiapsiagaan tersebut, PEPC Jambaran Tiung Biru menggelar commissioning pelatihan peralatan penanggulangan tumpahan minyak bagi para pekerjanya yang dilaksanakan di Training Room Fire Station Building, Site Gas Processing Facility, Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur.
Field Manager PEPC JTB, Agung Prabowo, saat membuka kegiatan ini menyampaikan pentingnya semua pekerja di lingkungan Zona 12 untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam bidang keselamatan operasi migas.
BACA JUGA:Berikan Pengalaman Positif Bagi Generasi Z, PEPC JTB Tanam 1.000 Pohon di Lingkungan Sekolah
Menurutnya, dalam industri ini akan selalu ada teknologi baru yang harus diketahui dan bagaimana mengoperasikannya jika terjadi keadaan darurat.
"Kegiatan ini sebagai bagian dari masuknya JTB ke fase operasi.
Dengan training ini Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di JTB dapat mengantisipasi jika terjadi situasi yang tak diinginkan," terangnya.
Industri hulu migas yang sarat dengan teknologi dan risiko tinggi mengharuskan seluruh pekerja dan kontraktor yang terlibat untuk mengutamakan penerapan kinerja Health Safety Security & Environment (HSSE) yang baik.
BACA JUGA:Bapeten Kunjungi Lapangan Gas JTB Bojonegoro Pantau Paparan Radiasi, Ini Hasilnya
Manager HSSE Operations Zona 12, Benny Rahadian, menekankan pentingnya setiap individu di industri hulu migas memiliki awareness dalam keselamatan kerja.
Benny Rahadian mengingatkan, kesiapsiagaan semua pihak dalam industri ini sangat penting agar dapat memitigasi risiko jika terjadi keadaan darurat.
Melalui training ini menurut Benny, para pekerja dapat mengetahui fungsi peralatan baru yang dimiliki termasuk cara mengoperasikan serta bagaimana merawatnya.
"Semoga dengan training ini tim terkait dan peserta pelatihan menjadi mengerti dan memahami bagaimana cara operasi, perawatan termasuk mobilisasi yang benar untuk peralatan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: