Honda

Kisah Keteguhan Iman Masyithah dan Keluarganya

Kisah Keteguhan Iman Masyithah dan Keluarganya

Kisah keteguhan iman Masyithah dan keluarganya--

LUBUKLINGGAU, PALPRES- Kisah keteguhan hati Masyithah dalam mempertahankan keimanan dia dan keluarganya kepada Allah SWT dapat menjadi contoh bagi kita semua. 

Tanah Mesir ribuan abad silam menjadi saksi sejarah kebengisan dan kecongkakan hati seorang Fir'aun, dia tak segan membunuh siapapun yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan dan memaksa seluruh rakyat Mesir untuk menyembahnya.

Pada saat itu Allah SWT telah mengutus Nabi Musa untuk menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman sang raja lalim tersebut, tapi rakyat merasa ketakutan serta memilih tidak menyembunyikan keimanannya kepada Allah SWT, untuk menghindari kekejaman Fir'aun. 

Salah satu yang menyembunyikan keimanan tersebut adalah wanita bernama Masyitah beserta keluarganya, dimana Masyitah merupakan salah satu pelayanan di istana Fir'aun yang bertugas menyisir anak Fir'aun.

BACA JUGA:Bangkit dari Keterpurukan, Sulawesi Tengah Bangun Jembatan Anti Gempa dan Tsunami 

Salah satu yang menyembunyikan keimanan tersebut yakni seorang wanita bernama Masyithah beserta keluarganya, ketika agama Nabi Ibrahim disampaikan oleh Nabi Musa di tanah Mesir, mereka mengimaninya, tapi tidak asa yang tahu keimanan Masyitah, termasuk Fir'aun.

Pada saat Masyithah sedang menyisir rambut putri Firaun, tiba-tiba sisirnya jatuh dan berucap "Allah", sontak anak puyri Fir'aun kaget dan bertanya siapa itu Allah? 

Masyithah hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan itu 'Siapa itu Allah?' putri Fir'aun kembali bertanya dengan nada lebih keras, "Mengapa kau tidak menjawab? apakah kau punya Tuhan selain ayahku? tapi Masyithah terus diam saja.   

Putri Fir'aun terus mendesak Masyithah, dan akhirnya timbullah keberanian di hati Masyithah 'Allah adalah Tuhanku, Tuhan ayahmu dan Tuhan seluruh alam," jawab Masyithah dengan tegas.

BACA JUGA:8 Fakta Menarik 'Burung Merpati': Lambang Kesetiaan dan Bisa Bikin Susu Palsu untuk Anaknya  

Sang putri langsung melaporkan kejadian itu kepada Fir'aun, dan Masyithah mengabarkan kepada keluarganya supaya bersiap-siap menerima hukuman dari Fir'aun atas ungkapan keimananya kepada Allah SWT.  

Fir'aun marah dan memanggil Masyithah bersama keluarganya "Apakah kau menyembah selain aku? tanya Fir'aun, lalu dijawab Masyithah 'Ya, saya menyembah Allah, Allah Tuhanku, tuhanmu dan Tuhan segala sesuatu," jawab Masyithah.

Fir'aun pun menyuruh pengawalmnya untuk mengikat Masyithah dan menaruh seekor ular dihadapannya, tapi Masyithah tidak takut sedikit pun. 

Fir'aun bertambah marah dan memanggil tangan kanannya bernama, Hamman untuk mengeksekusi mati Masyithah beserta keluarganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: