Honda

Ricuh di Gelora Joko Samudro: Insiden Lemparan Batu Dibalas Gas Air Mata, Polisi bukan Musuh Suporter

Ricuh di Gelora Joko Samudro: Insiden Lemparan Batu Dibalas Gas Air Mata, Polisi bukan Musuh Suporter

PN-SSI Jawa Timur mengajak Ultras Gresik bersama-sama untuk bersilaturahmi dengan Kapolres Gresik Adhitya Panji Anom-humas.polri.go.id-

PALEMBANG.PALPRES.COM - Laga antara Gresik United kontra Deltras Sidoarjo pada laga lanjutan Liga 2 di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu 19 November 2023 berakhir dengan adanya insiden bentrok antara suporter dengan aparat keamanan.

Pertandingan kedua tim berjalan cukup sengit, tuan rumah akhirnya mengalami kekalahan 1-2 dari tamunya. 

Guna membubarkan massa yang berpotensi menimbulkan kerusuhan, aparat keamanan terpaksa melepaskan tembakan gas air mata. 

Dalam insiden ini tentu saja, semangat sportifitas suporter di Jawa Timur kembali diuji. 

BACA JUGA:Jadwal Drawing Piala Asia U23 2024: Timnas Indonesia U23 Lolos dari Malaysia, Justru Bakal Ketemu Tim Kuat!

BACA JUGA:5 Negara Ini Kandidat Juara Piala Dunia U17 2023, Nomor 5 Paling Moncer di Fase Grup

Tembakan gas air mata yang dilepaskan berawal dari insiden pelemparan batu oleh oknum suporter kepada polisi.

Dari insiden tersebut, korban berjatuhan di kedua belah pihak langsung menjadi tranding topic insan sepakbola Tanah Air.

Kejadian ini dampaknya terus meluas, dan terdengar ada wacana saling menyalahkan dan saling menghakimi di ruang komentar di media sosial. 

Publik sepakbola khususnya di Jawa timur dituding sepertinya tak mau belajar dari pengalaman pahit kejadian Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang memakan banyak korban.

BACA JUGA:Piala Dunia U17 2023: Brasil U17 Lolos ke 8 Besar, Bungkam Ekuador U17 3-1

BACA JUGA:Bikin Indonesia Bangga! Veda Ega Pratama, Pebalap Astra Honda Cetak Sejarah Juarai IATC 2023

Rombongan suporter yang tergabung di Presdium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jawa Timur langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan sejumlah penggalangan dana bagi korban.

Penggalangan dana ini berbentuk donasi terbuka. Menakjubkan, dalam waktu semalam mereka berhasil mengumpulkan dana Rp73 Juta.

Tentunya dana tersebut akan disalurkan kepada korban, baik dari pihak suporter maupun teman-teman kepolisian yang menjadi korban kericuhan tersebut.

Dengan kejadin ini, PN-SSI Jawa Timur mengajak Ultras Gresik bersama-sama untuk bersilaturahmi dengan Kapolres Gresik Adhitya Panji Anom.

BACA JUGA:Usai Piala Dunia U17 2023, Amar Brkic dan Welber Jardim Bisa Saja Bela Negara Lain

BACA JUGA:Prediksi Line Up Timnas Indonesia Kontra Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Waktunya Sananta?

Tujuan silaturahmi ini tak lain untuk membahas langkah-langkah strategis apa yang akan diambil setelah insiden terjadi.

Silaturahmi ini juga sekaligus untuk menegaskan jika suporter sepakbola bukan musuh bagi polisi, punbegitu juga sebaliknya.

“Kami (suporter) menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian atas insiden yang sebenarnya di luar kendali kami.

Karena selama ini yang kami tahu, kultur sepakbola di Gresik tidak seperti itu, merusak dan menyerang polisi,” ujar Ketua PN SSI Jawa Timur, Mimit Tirmidzi dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa 21 November 2023.

BACA JUGA:Hoaks I50 Pemain Bakal Dinaturalisasi, Erick Thohir: Ini Fitnah yang tidak Masuk Akal

BACA JUGA:Netizen Tuntut PSSI Naturalisasi Kiper ini, Apa Reaksi Erick Thohir!

Mimit juga mengharapkan agar teman teman suporter sepakbola Jawa Timur dapat menahan diri agar tidak mudah disusupi pihak ketiga.

Mengingat, dampak dari kerusuhan suporter bisa berakibat fatal bagi sepakbola Indonesia ke depannya.

Hal senada juga diungkapkan salah satu sesepuh Ultras Gresik, Tharom Muharom.

”Kami juga sangat menyesal dan menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian.

BACA JUGA:Babak 16 Besar Piala Dunia U17 2023: Bakal Ada Kejutankah?

BACA JUGA:Erick Thohir Bicara Masa Depan Welder Jardim dan Amar Brkic, Ini Harapan Ketum PSSI

Kami akan mengedukasi teman teman kami yang di bawah agar bisa lebih baik lagi,” ujar mantan Ketua Umum Ultras Gresik itu.

Sementara itu, Kapolres Gresik, Adhitya Panji Anom juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada suporter Jawa Timur atas respons cepat yang dilakukan dengan bersilaturahmi ke kediamannya. 

“Polisi selaku aparat keamanan, tugasnya polisi hanya mengamankan bukan sebagai musuh suporter.

Toh, bila polisi dan suporter bekerja sama pasti banyak hal positif yang dihasilkan.

BACA JUGA:Laskar Wong Kito Pesta Gol, PSDS Deli Serdang Dilibas 3-0

BACA JUGA:Bima Sakti Minta Maaf Gagal Membawa Timnas Indonesia U17 Lolos ke 16 Besar Piala Dunia U17 2023

Dan banyak hal positif dari kolaborasi polisi dan suporter,” ujar Adhitya.

Usai bersilatuhrahmi, PN-SSI Jatim bersama Kapolres Gresik mengunjungi beberapa korban gas air mata di Gresik, serta membesuk anggota kepolisian yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya akibat turut menjadi korban kericuhan tersebut.

Dalam waktu dekat dijadwalkan, Ultras Gresik dan Polres Gresik juga berencana akan melakukan aksi bersih-bersih di area Stadion Gelora Joko Samudra dari sisa - sisa insiden minggu kemarin.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: