Honda

Museum Perjuangan Subkoss Lubuklinggau Gelar Lomba Permainan Tradisional, yuk Lihat Keseruannya

Museum Perjuangan Subkoss Lubuklinggau Gelar Lomba Permainan Tradisional, yuk Lihat Keseruannya

Lomba bakiat di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Museum Negeri Sumsel, Balaputra Dewa mengelar lomba permainan tradisional dan lomba panjat pinang di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya tingkat SMA/SMK/MAN dan mahasiwa, Rabu, 6 Desember 2023.

Kegiatan perlombaan itu dibuka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, H Subandio Amin dan dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata Sumsel, Amrullah dan seluruh karyawan dan petugas Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.

Perwakilan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumsel, Amrullah mengatakan, perlombaan permainan tradisional dan panjat pinang merupakan agenda tahunan yang dilakukan di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya.

"Adapaun lomba permainan tradisional yang dilaksanakan adalah lomba bakiak, engkleng, congklak dan panjat pinang, dengan peserta utusan dari pelajar SMA/SMK/MAN dan mahasiswa dari Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara dan Empat Lawang," ungkapnya.

BACA JUGA:Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Telkomsel Siaga Optimalkan 233 Ribu BTS, Banjir Promo Menarik 

Sementara itu, staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Subandio Amin, membuka kegiatan lomba permainan tradisional dan panjat pinang dalam rangka Hari Pahlawan ke-78 tingkat pelajar SMA/SMK/MA dan mahasiswa se-Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Kegiatan yang dipusatkan di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau itu diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi anak muda dan wisatawan untuk berkunjung ke tempat bersejarah tersebut.

Subandio berharap, kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan dan berkelanjutan. Karena berbicara tentang permainan mungkin anak-anak sekarang lebih banyak bermain video game atau permainan modern menggunakan gadget. Sementara di tahun 70-an anak-anak Indonesia bermain permainan tradisional, dirinya pun mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini,  karena merupakan ide yang luar biasa. 

Diharapkan anak-anak tidak bergantung lagi kepada hal-hal bersifat kecanduan teknologi negatif sehingga meninggalkan sikap kebersamaan, persatuan, tidak saling sapa dan lain sebagainya.

BACA JUGA:KEREN, Indonesia Bisa Jadi Pemain Gas Kelas Dunia, Simpan Cadangan Gas 54,83 TSCF 

“Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel yang telah melaksanakan kegiatan ini. Mudah-mudahan nantinya akan menjadi agenda tahunan,” imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: