BUSYET! Batu Alexandrite Dihargai Rp172 juta, Inilah Batu Permata Pembawa Keberuntungan
Batu Alexandrite dihargai Rp172 juta, inilah batu permata pembawa keberuntungan. --
Saat itu, Yakov sedang mencari bijih emas di sungai yang mengalir dekat desanya.
Ia kemudian menemukan batu yang berubah warna tergantung pada jenis cahaya yang menyerangnya.
Berita tentang batu ini menyebar dan langsung menarik perhatian bangsawan Rusia, termasuk Tsar Alexander II.
Pada awalnya, batu ini dinamakan "diaphanite" karena kekhasan perubahan warnanya.
Setelah itu, batu tersebut dinamakan "alexandrite" sebagai penghormatan kepada Tsar Alexander II. Meskipun batu Alexandrite ditemukan di Rusia, seiring berjalannya waktu, deposit batu ini juga ditemukan di negara-negara lain seperti Brasil dan Sri Lanka.
Yang membedakan batu Alexandrite dari batu permata lain adalah efek pleokroik yang dimilikinya.
Efek pleokroik tersebut terjadi karena mineral chrysoberyl yang terdiri dari pola kristal yang teratur.
Ketika cahaya mengenai batu tersebut, fotoni mengakibatkan atom atau ion dalam batu bergerak dan berada dalam posisi yang berbeda.
Akibatnya, perubahan warna terjadi yang dapat melibatkan transisi atomik atau perubahan besar dalam struktur atom yang menyebabkan perubahan peringkat energi.
Biasanya, batu Alexandrite berukuran relatif kecil, tetapi ada pengecualian.
Batu-batu Alexandrite berukuran besar sangat langka dan lebih berharga dibandingkan dengan yang berukuran kecil.
Terlepas dari ukuran, batu ini dievaluasi berdasarkan beberapa faktor, termasuk kualitas warna, kejelasan, potongan, dan karat.
Pekerjaan pertukangan batu Alexandrite sangat sulit karena perubahan warnanya yang rumit dan unik akan mempengaruhi cara batu ini dipotong.
Para pengrajin batu permata harus mengambil perhatian khusus agar dapat menunjukkan efek pleokroik yang memukau batu ini dengan cara yang maksimal.
Batu Alexandrite juga memiliki beberapa nilai kultural yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: