Honda

Berjubel Pemain Naturalisasi di Sektor Belakang Timnas Indonesia, Exco PSSI Jelaskan Alasannya

Berjubel Pemain Naturalisasi di Sektor Belakang Timnas Indonesia, Exco PSSI Jelaskan Alasannya

Berjubel pemain naturalisasi di sektor belakang Timnas Indonesia, Exco PSSI jelaskan alasannya. -pssi.org-

Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut dipastikan telah memikirkannya dengan seksama.

Pemain naturalisasi yang dia inginkan memang yang dibutuhkan Timnas Indonesia.

“Jadi kita harus melihat semua liga-liga yang ada di dunia, kemudian timnas itu pemain-pemain terbaik Indonesia yang akan tanding membawa nama Indonesia,” ujar Arya Sinulingga.

“Jadi pelatih melihat semua kompetisi-kompetisi yang ada di mana-mana. Kira-kira kalau ada pemain Indonesia yang terbaik, bisa di Afrika, yang ada di Bolivia, yang ada di Moldova, kita ambil,” tegasnya.

“Di manapun di bumi ini ada pemain Indonesia, andai kata di Venus pun, asal pemain Indonesia, kita ambil untuk perkuat timnas kita,” tukasnya. 

Menurutnya timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong ini memang banyak melakukan naturalisasi.

Akan tetapi, pemain-pemain yang sudah menjadi WNI dan membela tim Merah Putih ini bukan hanya yang terbaik.

Tetapi juga keturunan Indonesia.

Mereka jelas berhak membela Timnas Indonesia jika memang sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi WNI.

Ia menjelaskan, FIFA memiliki aturan yang cukup ketat untuk pemain yang bisa dinaturalisasi.

Pemain tersebut haruslah memiliki darah dari orangtua atau kakek nenek.

Menurutnya, ini aturan yang simple dan tentunya mereka memiliki hak membela timnas Indonesia apabila mau.

“Hal yang sama dilakukan berbagai negara, seperti Inggris juga, Jerman, juga enggak ambil dari kompetisinya. Amerika ambil dari mana, Australia ambil dari mana, jadi sepanjang dia punya darah Indonesia, kenapa enggak,” jelas Arya.

“Naturalisasi hanya proses, tapi sepanjang dia punya darah (Indonesia), maka dia berhak mewakili bangsa kita,” pungkasnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: