Honda

Wow! Jokowi Bagikan 2.000 Sertifikat Hasil PTSL di Cilacap

Wow! Jokowi Bagikan 2.000 Sertifikat Hasil PTSL di Cilacap

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat menyerahkan 2.000 sertifikat tanah di GOR Premium Pertamina Cilacap, pada Selasa 2 Januari 2024. -Kementerian ATR/BPN-

CILACAP, PALPRES.COM - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, menyerahkan 2.000 sertifikat tanah di GOR Premium Pertamina Cilacap, pada Selasa 2 Januari 2024.    

Sertifikat diserahkan secara langsung, kepada 10 orang perwakilan dari masyarakat penerima sertifikat tanah hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan Redistribusi Tanah.

Jokowi mengatakan bahwa sertifikat tanah merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah. 

Dengan adanya sertifikat tanah, masyarakat dapat terhindar dari konflik antar tetangga karena sudah jelas tertera di dalam sertifikat terkait data kepemilikan tanah.

BACA JUGA:PERHATIAN! Pendaki di Gunung Rinjani Diminta Segera Turun, Ini Alasannya

BACA JUGA:KUR Mandiri 2024, 5 Kategori Ini Bisa Pinjam Rp100 Juta, Syarat Mudah serta Tanpa Jaminan

"Kalau sudah pegang sertifikat, ada yang ngaku-ngaku, bukan tanah saya, buktinya ini, di sini (di dalam sertipikat, red) ada semuanya, nama pemegang haknya siapa, luasnya berapa, semua ada. 

Tidak bisa lagi digugat karena sudah pegang tanda bukti hak atas tanahnya," katanya.

Dengan memegang sertifikat, masyarakat pun dapat memiliki akses untuk mengajukan modal ke perbankan untuk pengembangan usaha. 

Namun, presiden berpesan agar masyarakat dapat mengkalkulasi dengan benar terkait kebutuhannya.

BACA JUGA:Bukan Giok Aceh atau Black Jade! Batu Akik Ini Berjuluk Batu Kesehatan, Kenali Ciri-cirinya Yuk

BACA JUGA:4 Cara Mengenali Khodam pada Burung Perkutut, Membawa Energi Positif Kepada Pemiliknya

"Setelah dapat (sertifikat, red) kalau mau menyekolahkan, silakan. 

Tapi saya titip kalau dapat pinjaman dari bank, semuanya dipakai modal usaha, dipakai modal kerja, jangan sampai ada yang dibelikan mobil, motor, TV, itu barang-barang kemewahan, itu duitnya bank,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: