15 Tahun Terowongan Bawah Air Sumatera Selatan Tak Juga Dibangun, Mengapa?
Ilustrasi 15 tahun terowongan bawah air Sumatera Selatan tak juga dibangun, mengapa?-pixabay/Tama66-
Disebut tak kunjung digarap, pada tahun 2009 saja Komisi IV DPRD Sumsel telah mengajukan agar pembangunan jalur penghubung ini segera digarap.
Dengan kata lain hingga tahun 2024 sekarang, maka sudah kurang lebih 15 tahun berlalu.
Namun, hingga kini proyek tersebut tak juga terlaksana.
Padahal, pemerintah menginginkan agar proyek Jembatan Musi III segera dibangun.
Ini dimaksudkan untuk mengurangi beban arus kendaraan di Jembatan Ampera yang sudah terlalu padat dan tua.
Apa sih kendalanya?
Usut punya usut, ternyata proyek pembangunan terowongan ini tak kunjung digarap karena kurangnya anggaran yang diperlukan.
Pada tahun 2009 sebetulnya sudah masuk tahap draf untuk melakukan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan Pemerintah China.
Namun, hingga kini wacana pembangunan tersebut masih dalam proses kajian oleh pihak Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel.
Dilansir dari Pemprov Sumsel, terdapat beberapa opsi membangun jalur penghubung di kawasan Pulau Kemaro, yang menghubungkan Sungai Gerong Pertamina Plaju untuk di Ulu, dan Sungai Batang Kalidoni untuk di wilayah Ilir.
Pertama, membangun jalur penghubung yang memiliki ketinggian 50 meter.
Anggaran yang diperlukan hanya sebesar Rp8,73 triliun dengan panjang 4,2 km.
Namun untuk membangun jembatan dengan tinggi 70 meter, investasinya bisa mencapai Rp10,2 triliun karena panjangnya mencapai 6,6 km.
Maka dari itulah muncul opsi kedua, yakni membangun terowongan dalam air, karena akan memiliki panjang lebih pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: