Honda

Gandeng Jepang, PLN Bangun PLTsa di Jawa Barat, Kapasitas Listriknya Capai 50 MW, Kapan Beroperasi?

Gandeng Jepang, PLN Bangun PLTsa di Jawa Barat, Kapasitas Listriknya Capai 50 MW, Kapan Beroperasi?

Ilustrasi PLTSa di Jawa Barat yang menggandeng perusahaan asal Jepang-pixabay-

PALPRES.COM - PT PLN Persero bakal membangun dan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Legok Nangka di Bandung Barat, Jawa Barat.

Pembangunan PLTsa ini bekerjasama dengan Konsorsium Sumitomo yang terdiri dari PT Energi Prima Nusantara (EPN) yang merupakan anak perusahaan PT United Tractors Tbk.

Di dalamnya juga tergabung dua perusahaan asal Jepang yaitu Hitachi Zosen Corporation dan Sumitomo Corporation.

PLN berkomitmen dengan menandatangani MoU bersama beberapa perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut.

BACA JUGA:SIMAK! 4 Informasi Penting Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap 1 2024 di Pos dan KKS

BACA JUGA:Punya Mesin Canggih, TPST di Cilacap Jawa Tengah Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar, Kapasitas Produksinya?

Penandatanganan MoU sendiri telah dilakukan di Tokyo Jepang yang merupakan kerjasama pembangunan proyek energi atas sampah atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.

Terlebih, Indonesia dan Jepang merupakan bagian dari Asian Zero Emission Community atau AZEC.

Jadi tak heran jika kedua negara ini cukup menaruh perhatian besar dalam mengurangi emisi karbon secara global, sehingga MoU tersebut bisa jadi bukti komitmennya.

Terbangunnya hubungan bilateral kedua negara ini tentu diharapkan bisa meningkatkan produktifitas dalam mencapai transisi energi.

BACA JUGA:Honda Stylo 160 Segera Mengaspal di Indonesia Febuari 2024, Bikin Yamaha Lexi 155 Sulit Bernafas!

BACA JUGA:HP Mahal Minder? Redmi Note 13 Pro plus Spesifikasi di Luar Nalar, Fitur Premium, Harga Mulai Rp5 Jutaan

Sehingga nantinya lebih mudah dalam mencapai Net Zero Emissions atau NZE pada tahun 2060 mendatang.

PLTSa Legok Nangka ini akan menjadi tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah atau TPPAS, sehingga dipakai sebagai tempat pembuangan sampah dan bahan limbah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: