Honda

Tenyata Berlian Termahal di Mahkota Kerajaan Inggris Hasil Jarahan dari India, Ini Asal Usulnya

Tenyata Berlian Termahal di Mahkota Kerajaan Inggris Hasil Jarahan dari India, Ini Asal Usulnya

Tenyata batu mulia termahal pada mahkota Kerajaan Inggris hasil jarahan dari India, ini asal usulnya-YouTube/Narasi Newsroom-

Batu ini pernah menjadi salah satu harta milik Maharaja Ranjit Singh dari Punjab, India, sebelum pada akhirnya diambil alih oleh British East India Company pada tahun 1849, setelah Maharaja Ranjit Singh meninggal.

Sejak saat itu, Batu Kohinoor menjadi pusaka Kerajaan Inggris dan telah menjadi bagian dari Mahkota Ratu dan permata kerajaan. 

BACA JUGA:Batu Akik Ini Konon Bisa Datangkan Kemakmuran dan Karier Cemerlang, Ini Penampakannya

Batu ini telah dipamerkan pada berbagai kesempatan khusus, termasuk Pernikahan Putri Diana dan Perayaan Jubileum Emas Ratu Elizabeth II.

Namun, keberadaan Batu Kohinoor juga dikelilingi oleh kontroversi. 

Beberapa pihak di India, telah mengajukan tuntutan agar batu ini dikembalikan ke negara asalnya, dengan mengklaim bahwa batu tersebut dicuri oleh Inggris pada masa penjajahan.

Batu Kohinoor tidak hanya memiliki nilai material yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai historis dan budaya yang besar bagi India dan Inggris. 

Batu ini terus menjadi daya tarik bagi orang-orang di seluruh dunia, dengan pesona keindahannya dan kisah legendaris yang mengelilinginya.

Batu Kohinoor memiliki sejarah yang panjang dan penuh perjalanan. 

Seiring waktu, batu ini telah diperoleh, dikutip, dan diambil alih oleh berbagai penguasa dan kerajaan. 

Keberadaannya juga terkait erat dengan sejarah kolonialisme dan penjajahan.

Batu Kohinoor pertama kali disebutkan dalam catatan sejarah sekitar abad ke-14, ketika Raja Alauddin Khalji dari Dinasti Khalji di India melaporkan memiliki sebuah batu besar dan berharga yang dikenal sebagai Kohinoor.

Kemudian batu ini diambil oleh penguasa lainnya, termasuk Kaisar Babur dan Kaisar Shah Jahan, yang menggunakannya sebagai bagian dari Mahkota Takhta Mughal.

Pada abad ke-18, batu ini jatuh ke tangan berbeda-beda melalui perang, pertukaran hadiah, dan penaklukan. 

Pada tahun 1850, dalam konteks ketegangan politik yang berkaitan dengan penaklukan Punjab di India oleh Inggris, batu Kohinoor diambil oleh tentara Britania dari Maharaja Duleep Singh, anak terakhir Maharaja Ranjit Singh.

Setelah itu, batu ini dikirim ke Ratu Victoria dan menjadi bagian dari permata kerajaan Britania Raya. 

Sejak saat itu, batu Koh-i-Noor telah diukir ulang beberapa kali dan dipasangkan dengan berbagai permata lainnya untuk membentuk mahkota kerajaan. 

Batu ini menjadi salah satu peninggalan bersejarah dan pusaka kerajaan yang paling penting.

Namun, klaim dan tuntutan untuk mengembalikan batu Kohinoor kepada India telah menjadi topik kontroversi dan perdebatan yang berkelanjutan. 

Beberapa pihak di India menganggap batu ini sebagai bagian penting dari warisan budaya mereka dan meminta agar dikembalikan ke tanah asalnya.

Di sisi lain, Inggris berargumen bahwa batu ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya mereka selama berabad-abad. 

Batu Koh-i-Noor telah menjadi daya tarik bagi pengunjung di Menara London, tempat di mana permata kerajaan dijaga dengan hati-hati dan dipamerkan kepada publik.

Kisah batu Kohinoor mencerminkan perjalanan dan perubahan kepemilikan yang panjang serta kaya akan sejarahnya. 

Batu ini juga menjadi simbol kompleksitas politik dan hubungan kultural antara India dan Inggris. Meskipun berada di bawah pemeliharaan Inggris saat ini, batu Koh-i-Noor tetap menimbulkan perdebatan dan menarik minat orang-orang di seluruh dunia. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: