Citraland
Honda

Luluh Lantak Akibat Perang Dunia II, Inilah Kilang Minyak Tertua di Sumatera Selatan, Masih Beroperasi?

Luluh Lantak Akibat Perang Dunia II, Inilah Kilang Minyak Tertua di Sumatera Selatan, Masih Beroperasi?

Ilustrasi kilang minyak di Sumatera Selatan yang sempat luluh lantak akibat Perang Dunia II-pexels-

PALPRES.COM - Sejak zaman kolonial Belanda, geliat produksi bahan bakar fosil di Indonesia telah dimulai.

Hal ini ditandai dengan pembangunan sebuah kilang minyak oleh perusahaan Shell di Plaju Sumatera Selatan tahun 1904.

Kala itu, produksi kilang minyak kapasitasnya masih 110 Milion Barrel Steam per Day (MBSD).

Tak butuh waktu lama, pada tahun 1926 kilang minyak selanjutnya juga dibangun.

BACA JUGA:Mangkrak Era SBY, Jembatan Senilai Rp772,9 Miliar di Ambon Kontruksinya Bergeser 9 Centimeter, Alasannya?

BACA JUGA:PT Pos Indonesia Sebar Surat Undangan Pencairan Bansos PKH dan BPNT, Intip Wilayah Mana Saja

Namnya adalah Kilang Minyak Sungai Gerong, dibangun di seberang Sungai Komering dan letaknya tak jauh dari kilang tertua di Indonesia tersebut.

Akan tetapi, Kilang Minyak Sungai Gerong tersebut dibangun oleh perusahaan asal Amerika Serikat bernama Stanvac.

Eksistensi Kilang Minyak di Paju ini perjalanannya berliku dengan histori sejarah yang cukup pelik.

Tak heran, lantaran ketika kilang tersebut beroperasi, Perang Dunia II sedang berlangsung panas.

BACA JUGA:Real Count KPU Sumsel: Golkar Teratas Disusul Nasdem dan Gerindra, Semua Partai Baru Minim Suara

BACA JUGA:Mengenal Honda Giorno 2024, Motor Bergaya Klasik dengan Teknologi Modern

Kilang minyak ini menjadi incaran yang memikat bagi kolonialis Jepang untuk merebutnya dari tangan Belanda yang saat itu menjadi pengelolanya.

Tentara Jepang sempat memanfaatkan kilang tersebut untuk operasional pertempurannya di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: