Honda

Proyek Ambisius Soeharto Ini Gagal, Lahan 1,45 Juta Hektar di Kalimantan Tengah Mubazir, Kenapa?

Proyek Ambisius Soeharto Ini Gagal, Lahan 1,45 Juta Hektar di Kalimantan Tengah Mubazir, Kenapa?

Ilustrasi proyek 1 juta lahan gambut di Kalimantan Tengah yang menjadi proyek gagal di era Presiden Soeharto -pexels-

PALPRES.COM - Era Presiden Soeharto pernah mempunyai proyek ambisius di Kalimantan Tengah.

Proyek ambisius ini bernama Proyek Lahan Gambut (PLG) 1 juta hektar.

Sayangnya, proyek ini harus gagal dijalankan meskipun lahannya 1,45 juta hektar di Kalimantan Tengah telah siap.

Lantas, apa yang menjadi penyebab program ambisius Presiden Soeharto ini gagal?

BACA JUGA:5 Cara Menghilangkan Baret Pada Motor, Dijamin Berkilau Seperti Baru

BACA JUGA:Tampil Menawan, Nokia Luncurkan Alpha Pro 5G 2024 Spesifikasi Tingkat Dewa

Ya, masyarakat Indonesia mungkin pernah mendengar proyek Food Estate atau lumbung pangan.

Proyek ini pernah programkan oleh Presiden Soeharto, hingga era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Presiden kedua tersebut menunjuk lahan di Kalimantan Tengah sebagai lokasi proyek lumbung pangan tersebut.

Dimana proyek ambisius tersebut bernama proyek lahan gambut (PLG) 1 juta hektar.

BACA JUGA:Inilah 3 Pemain Naturalisasi Terlupakan, Layak Dicoba Shin Tae-yong Saat Hadapi Vietnam, Siapa Saja?

BACA JUGA:Hp Oppo A57 Tampil Stylish dan Modern, Tawarkan Spesifikasi Canggih Buat Anak Muda

Sebagai informasi, sebenarnya sebelum ini Presiden Ke-2 RI itu pernah mendapatkan penghargaan FAO.

Penghargaan ini diberikan karena Indonesia mampu memperoleh swasembada beras dengan angka produksi sebanyak 27 juta ton.

Saat itu, sebenarnya kebutuhan Indonesia saja hanya membutuhkan 19,8 juta ton.

Akan tetapi, tahun-tahun setelah itu Indonesia justru mengalami penurunan produksi beras lantaran musim kemarau yang berkepanjangan.

BACA JUGA:INGAT! 3 Alasan Mengapa Tangki Mobil Harus Tetap Terisi, Jangan Biarkan Kosong ya Guys!

BACA JUGA:Rekomendasi 7 Jenis Handphone Harga 1 jutaan Keluaran Terbaru di Tahun 2024 yang Sudah Ada di Indonesia

Guna mengatasi hal itu, maka Presiden RI Soeharto mencari cara agar bisa meningkatkan produksi beras di tanah air dan tidak berpusat di pulau Jawa saja.

Akhirnya, Soeharto menunjuk Kalimantan Tengah lantaran pulau yang dimaksud mempunyai lahan yang luas.

Ketika daerah itu ditunjuk, maka lahan gambur yang luasnya mencapai 1,45 juta hektar bisa dimanfaatkan sebagai food estate besar-besaran.

Alasan pemilihan daerah Kalimantan Tengah karena memiliki lahan rawa seluas 5,8 juta hektare.

BACA JUGA:Rekomendasi 6 Jenis Handphone Infinix Keluaran Terbaru di Tahun 2024, Kualitas Gahar dan Harga Bersahabat

BACA JUGA:Ruas Tol di Sumatera Utara Berlimpah, di Sumatera Barat Progresnya Lambat, Tanya Kenapa?

Keputusan ini kemudian dituangkan dalam Keppres Nomor 82 Tahun 1995 tentang Pengembangan Lahan Gambut Untuk Pertanian Tanaman Pangan.

Namun begitu, ternyata keputusan yang diambil untuk melakukan penanaman di lahan gambut tersebut malah gagal.

Ini disebabkan ternyata lahan gambut merupakan tanah yang digolongkan termasuk sulit untuk dijadikan pertanian.

Bahkan, Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) yang seharusnya dilakukan sebelum proyek dilaksanakan justru tidak direalisasikan, sehingga mengakibatkan kegagalan pada proyek ambisius food estate Presiden Soeharto.

BACA JUGA:Wow! Ada Bek Liga Italia di Timnas Indonesia, Vietnam Patut Keder

BACA JUGA:Inilah Kucing Spesies Langka, Berbadan Gempal dan Lucu, Tapi Berbahaya, Benarkah?

Hasilnya, dari 1,45 juta hektar lahan gambut, yang berhasil digunakan hanya sebanyak 110 hektare.

Tentunya, kenyataan tersebut berbanding jauh dengan rencana awal yang telah ditetapkan.

Tak heran, akhirnya proyek lahan gambut 1 juta hektar di Kalimantan Tengah ini bisa dibilang proyek gagal.

Demikian informasi mengenai proyek ambisius Soeharto di Kalimantan Tengah yang akhirnya gagal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: