Mantan Wali Kota Lubuklinggau 2 Periode Ini Punya Hobi Ngasah Batu Akik Teratai, yuk Simak Aksinya
Mantan Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe sedang memotong bahan batu akik teratai Muratara--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Mantan Wali Kota LUBUKLINGGAU, Provinsi Sumatera Selatan, H SN Prana Putra Sohe memiliki hobi mengasah batu akik.
Hobi uniknya ini masih berlangsung sampai saat ini meski musim batu akik tidak seramai di tahun 2015 sampai 2018 lalu.
Bahkan, selama menjabat Wali Kota Lubuklinggau selama 2 periode, H SN Prana Putra Sohe sangat intens mengasah batu akik dan pernah mengadakan kontes sekaligus pameran batu akik besar-besaran.
Hebatnya lagi, lomba ngasah batu akik waktu itu diikuti oleh Gubernur Sumatera Selatan dan sejumlah Wali Kota dan Bupati dari daerah tetangga.
Calon anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa yang bakal melenggal ke Senayan ini terlihat terampil dari memotong bahan sampai mengasah batu akik.
Secara pribadi, dia lebih menyukai batu akik teratai dari Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan dan batu akik sodo lanang.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya bahan dan koleksi cincin batu akik teratai dan sodo lanang miliknya.
"Ya, saya dari dulu memang suka memotong, mengasah dan mengamplas sendiri batu akik, rasanya ada kepuasan tersediri ketika menghasilkan cincin atau lionton batu akik teratai atau sodo lanang yang bagus," katanya, Selasa, 27 Februari 2024.
Pria yang akrab disapa Kak Nanan ini mengatakan, dalam memilih bahan dan mengasah batu akik teratai ada beberapa tips tersendiri yang harus dicermati serta diperhatikan.
Seperti memastikan kalau bahan batu akik teratai tersebut benar-benar kristal dan memiliki motif bunga teratai yang tegas.
"Pada saat memotong batu akik teratai juga harus tahu alur dari motif bunga teratainya, karena jika salah dalam memotong bahannya maka motif bunga teratainya tidak tegas dan lurus," bebernya.
Menurut Kak Nanan, tidak kalah pentingnya pada saat proses mengasah batu akik teratai harus diperhatikan bahwa tidak boleh kering atau panas.
"Kalau terlalu panas maka motif batu akik teratainya akan buyar atau hancur, jadi pada saat mengasahnya harus banyak diberi air, apalagi kalau bahan batu akiknya kurang kristal," ungkapnya lagi.
Sebagai mantan Wali Kota Lubuklinggau, dia mengakui jika fenomena batu akik pada tahun 2015 sampai 2018 lalu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: