Honda

Bolehkah Pekerja Berat Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan? Ini Kata Buya Yahya

Bolehkah Pekerja Berat Tidak Berpuasa di Bulan Ramadan? Ini Kata Buya Yahya

Bolehkah pekerja berat tidak berpuasa di Bulan Ramadan? Ini kata Buya Yahya.-unsplash/Mufid Majnun-

PALPRES.COM Bolehkah pekerja berat tidak menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan

Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini. 

Puasa Ramadan adalah wajib hukumnya bagi umat Islam. 

Tapi di sisi lain, mencari nafkah buat keluarga juga merupakan kewajiban. 

BACA JUGA:Pertanda Jodoh Terlihat Setelah Sholat Istikharah? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Apakah Puasa Setengah Hari Diperbolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Ulama

Semestinya puasa tidak jadi penghalang untuk mencari nafkah.

Tapi bagaimana kalau dalam mencari nafkah itu memerlukan tenaga yang besar dan kondisi fisik yang prima. 

Buat pekerja kantoran yang saban hari berkutat depan komputer atau pekerjaan yang menuntut peras otak, berpuasa tidak menjadi penghalang dalam aktivitasnya. 

Tapi, buat mereka yang lebih mengandalkan fisik dalam mencari nafkah, berpuasa bisa membuat pekerjaan jadi semakin berat. 

BACA JUGA:Golongan Orang yang Rugi Saat Puasa Ramadhan, Siapa Mereka? Simak Apa Kata Ustadz Das'ad Latif

BACA JUGA:5 Manfaat Pergi Sholat Jum'at dengan Berjalan Kaki

Contohnya kuli bangunan dan tukang becak.

Seorang jamaah bertanya kepada Prof KH Yahya Zainul Ma'arif, Lc, M.A., Ph.D. atau yang lebih akrab disapa Buya Yahya dalam suatu kesempatan.

Ia mengaku bekerja sebagai seorang tukang bangunan di sebuah proyek gedung bertingkat.

Saat menjalankan pekerjaan tersebut, dia merasa sangat susah bahkan tidak sanggup untuk berpuasa di bulan Ramadan.

BACA JUGA:Terungkap! 8 Hal Ini Tidak Membatalkan Puasa, Tapi…

Mendapati kondisi tersebut, bolehkah pekerja berat tidak berpuasa di bulan Ramadan? 

Apakah nanti wajib qadha dan fidyah juga?

Menjawab hal tersebut, Buya Yahya menjelaskan, salah satu dari sembilan orang yang boleh meninggalkan puasa, yaitu orang sakit (dengan ketentuan-ketentuannya). 

Namun, di sini juga bisa dibahas tentang orang-orang yang bekerja berat/para pekerja berat.

Dari keterangan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa para pekerja keras boleh meninggalkan puasa Ramadhan.

"Para pekerja berat boleh meninggalkan puasa Ramadan di saat dia benar-benar merasa berat dalam menjalankan puasa," kata Buya Yahya dikutip dari laman Al Bahjah, Senin 11 Maret 2024.

Hanya saja, Buya Yahya melanjutkan, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk para pekerja berat boleh meninggalkan puasa. 

Pertama, malam harinya harus tetap niat berpuasa lalu berpuasa di siang harinya sampai benar-benar sekiranya merasakan lemah/berat sekali/tidak kuat, maka diperbolehkan berbuka dengan memakan/meminum sekedarnya saja.

"Sekiranya untuk membangkitkan tenaga. Nanti jika merasakan lagi kelemahan yang sangat, maka diperbolehkan lagi makan/ minum sekedarnya saja," sambung Buya Yahya. 

Kedua, dia wajib mengqadha hari yang ia batalkan puasa tersebut setelah melewati hari raya.

Haram hukumnya jika pekerja berat tersebut sudah berbuka dari awal pagi/tidak mencoba menjalankan puasanya terlebih dahulu semampunya.

Dalam hal ini dia bisa saja membatalkan pekerjaannya.

"Semoga kita bisa meraih kemuliaan Ramadhan di tahun ini," pungkas Buya Yahya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: