Honda

Putin Sementara Ungguli Pilpres Rusia 2024, Dominasi Perolehan Suara

Putin Sementara Ungguli Pilpres Rusia 2024, Dominasi Perolehan Suara

Presiden RI Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin -sekretariat kabinet-

PALPRES.COM – Kembali Vladimir Putin mengukuhkan hegemoninya di Rusia.

Dalam jajak pendapat Pusat Penelitian Opini Publik Rusia dan Yayasan Opini Publik, figur yang sangat populer di Indonesia ini mendapatkan suara hingga 87 persen.

Tak urung, hal itu menimbulkan kritikan pedas dari negara-negara Barat, yang memang menjadi ‘musuh’ dari Putih.

Termasuk dari Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy, Presiden Ukraina.

BACA JUGA:8 HP dengan Memori Internal 512 GB Terbaru, Simpan Banyak Foto dan Video Tak Khawatir Lagi

BACA JUGA:7 Cara Jitu Dapat menjaga kondisi Canvas Motor Kamu Nggak Cepat Aus!

Diketahui dalam beberapa tahun terakhir, Putin menjadikan wilayah Ukraina sebagai medan perang.

Menurut Zelenskyy, kemenangan sementara Putih tak memiliki legitimasi dan tak bisa dibenarkan.

“Pemilu itu tiruan dan tidak bisa dibenarkan,’’ tegas pria yang dulunya seorang pelawak ini.

Sementara itu Putih sendiri, menyatakan dominasi pihaknya dalam hasil sementara Pilpres Rusia 2024, sudah bisa ditebak sejak lama.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Mixer Terbaik, Punya Performa Handal Mengaduk Bahan Sampai Kalis

BACA JUGA:10 Fakta Unik Tanaman Hias Bunga Gardenia yang Jarang Diketahui, Ternyata Berkaitan Dengan Pakistan

Menurut Putin, hasil 87 persen yang diraihnya dalam jajak pendapat Pusat Penelitian Opini Publik Rusia, sesuai dengan fakta di lapangan terkait dukungan warga Rusia pada dirinya.

Dalam pidatonya di markas kampanye Minggu 17 Maret 2023, Putin kembali mengklaim kesuksesan Rusia dalam kampanye perang melawan Ukraina.

Rusia disebut Putih sukses mengamankan perbatasan Negeri Tirai Besi itu, dari serangan-serangan unit yang pro Ukraina.

Bahkan, menurut Putih, serangan-serangan tersebut menjadi langkah menuju Perang Dunia III.

BACA JUGA:Motor Matic Bongsor Bikin Kejutan, Usung Mesin 350 cc Berteknologi Modern

BACA JUGA:Kupas Tuntas Kecanggihan Kamera iPhone 15 Pro Max, Bawa Teknologi Tetaprism?

“Tidak ada orang yang tertarik terhadap hal itu,” ungkap Putin.

Diketahui, beberapa waktu terakhir Rusia menggelar pemilihan suara untuk memilih Presiden baru menggantikan Vladimir Putih.

Menurut perhitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rusia yang sudah mencapai 75 persen, Putin ternyata memimpin dengan perolehan suara 87,14 persen.

Pesaing terkuat Putin dari Partai Komunis Nikolai Kharitonov, berada di posisi kedua.

BACA JUGA:Tenyata 10 Khasiat Air Putih Sangat Cocok Saat Berpuasa, Salah Satunya Dapat Keluarkan Racun Dari Tubuh!

BACA JUGA:Ini 15 Manfaat Batu Akik Kecubung Es, Nomor 8 Penyembuh Sakit Kepala

Hasil sementara tersebut, diklaim Putin sebagai yang tertinggi sejak Pemilihan Presiden pada 2018 yang memperoleh 76,7 persen suara dengan jumlah pemilih 67,5 persen.

Mantan Agen KGB

Vladimir Vladimirovich Putin yang dilairkan 7 Oktober 1952, adalah seorang politikus Rusia yang hingga kini masih menjadi pemimpin tertinggi negeri tirai besi tersebut.

Dalam hasil sementara Pilpres Rusia 2024, Putih mendominasi perolehan suara hingga 87,14 persen.

BACA JUGA:Bulan Ini Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka, Ini Cara Buat SKCK untuk Dokumen Pendaftaran

BACA JUGA:Batu Akik Bulu Macan, Khasiatnya Bisa Bikin Hoki Di 2024, Apakah Benar?

Dikutip dari laman Wikipedia, Putin menjadi presiden dengan masa jabatan terlama kedua di Eropa setelah Aleksandr Lukashenko, Presiden Belarus.

Putin telah menjadi Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012. 

Sebelumnya Putin sempat menjadi Perdana Menteri Rusia, dari 1999 hingga 2000, Presiden dari 2000 sampai 2008, dan kembali menjadi Perdana Menteri dari 2008 sampai 2012.

Pada masa jabatan keduanya sebagai Perdana Menteri, ia menjadi Ketua Partai Rusia Bersatu, sebuah partai pemerintah.

BACA JUGA:Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Wisata Mangrove Pangkal Babu di Jambi

BACA JUGA:Pemerintah Buka 2,3 Juta Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Daftar Posisi Minim Saingan

Sebelum terjun ke dunia politik, Putin diketahui pernah menjadi pejabat intelijensi asing KGB selama 16 tahun.

Dia naik pangkat menjadi Letnan Kolonel sebelum pensiun pada 1991.

Selanjutnya terjun ke dunia politik di Sankt-Peterburg. 

Putin pada 1996 bbergabung dengan pemerintahan Presiden Rusia, Boris Yeltsin.

BACA JUGA:5 Setrika Uap Low Watt, Cepat Hilangkan Kusut, Baju Makin Kinclong

BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadan, PTBA Salurkan 10.000 Paket Sembako

Karier Putin terbilang cemerlang, dengan sujses meraih berbagai jabatan penting.

Puncaknya saat Boris Yeltsin mundur, Putih menjadi Pelaksana Jabatan.

Pada Pilpres 2000, Putin memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara sejumlah 52 persen.

Putin saat itu mengalahkan lawannya dari Partai Komunis, Gennady Zyuganov.  

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: