Citraland
Honda

Memalukan, 8 Atlet Bulutangkis Indonesia Dihukum Berat BWF, 4 Orang Diantaranya Dihukum Seumur Hidup

Memalukan, 8 Atlet Bulutangkis Indonesia Dihukum Berat BWF, 4 Orang Diantaranya Dihukum Seumur Hidup

ilustrasi: 8 atlet bulutangkis Indonesia dihukum berat BWF karena match fixing dan perjudian bulutangkis-pexels/eric anada-

Namun BWF tidak berhasil melakukan wawancara keapda empat terdakwa lain: ID (Ivandi Danang), MM (Mia Mawarti), FA (Fadila Afni), dan juga AD (Aditya Dwiantoro).

Diketahui, sebelumnya antara 1 Januari dan 31 Desember 2014, HT mengajak WB mengatur hasil pertandingan turnamen badminton BWF yang berlangsung di Indonesia, namun WB tidak menyetujui hal itu.

BACA JUGA:Siap-Siap! Ini Daftar Kendaraan yang Tak Bisa Lagi Isi Pertalite, Kendaraan Kamu Masuk Gak?

BACA JUGA:Pemuda Empat Lawang Ini Sarat Prestasi, Kenalan Yuk dengan Nicko Arya Revaldy

Ternyata perilaku pengaturan hasil pertandingan itu dilanjutkan HT pada 1 Oktober hingga 1 Desember 2015. 

Pada kesempatan tersebut HT tidak sendiri, dia bahkan mengajak rekannya Ivandi Danang untuk kalah dalam laga pertama di Grand Prix Skotlandia Open dan setelah itu mendapatkan uang.

Diketahui, HT juga justru membayar pasangannya sendiri, Androw Yunanto, untuk mengatur hasil pertandingan yang berlangsung di Hong Kong dalam turnamen Hong Kong Open antara 1 hingga 30 November 2016.

Bahkan, pada periode yang sama, HT kembali melakukan tindakan serupa bersama Androw Yunanto di Macau Open.

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Kuliner Malam Paling Hits di Palembang, Cocok Jadi Tempat Habiskan Akhir Pekanmu

BACA JUGA:5 Rumah Makan Legendaris Ini Wajib Kamu Singgahi Jika Mudik Via Jalintim Palembang –Jambi, Apa Saja?

Tidak berhenti sampai disitu, di tahun berikutnya, antara 1 hingga 30 Juni 2017, HT bersama Androw Yunanto, melakukan pengaturan skor di turnamen internasional Syed Modi

Atas kejadian tersebut, BWF memberika hukuman terhadap seluruh pemain yang bersedia diajak mengatur pertandingan dan menerima uang dari Hendra Tandjaya.

Bahkan, BWF memberikan hukuman yang berat kepada 8 atlet badminton Indonesia berupa sanksi seumur hidup dan juga denda.

Agripinna Prima Rahmanto Putra termasuk juga yang mendapat hukuman karena tidak melaporkan ajakan HT guna mengatur pertandingan ganda putra dan kalah di Vietnam Open pada 1 Agustus hingga 30 September 2017.

BACA JUGA:Ini 5 Situs Lowongan Kerja Terpopuler, Warga Palembang Wajib Tahu!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: