Menyelami Arsitektur Megah Masjid Raya Abdul Kadim, Destinasi Favorit Hari Raya Idul Fitri di Musi Banyuasin
Beberapa fakta menarik tentang Kabupaten Muba--Maps/Alaudin Rahman
PALPRES.COM - Setiap tahunnya, ketika datangnya Hari Raya Idul Fitri, suasananya menjadi semakin meriah di Musi Banyuasin, khususnya di Desa Epil.
Namun, di tengah riuhnya kegembiraan, ada satu tempat yang menjadi daya tarik utama bagi warga dan pengunjung yakni Masjid Raya Abdul Kadim.
Masjid Raya Abdul Kadim, dengan keindahan arsitektur megahnya, telah menjadi ikon yang tidak terbantahkan di Musi Banyuasin.
Saat Hari Raya Idul Fitri, masjid ini menerima ribuan pengunjung yang datang untuk menyelami keindahan spiritual dan seni yang terpancar dari setiap detail Masjid Raya Abdul Kadim.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata di OKU Timur Paling Hits, Nomor 2 Ga Pernah Sepi Pengunjung
Dengan mengadopsi konsep arsitektur masjid Turki (Hagia Sofia) dan pintu masjid yang mengambil inspirasi dari Masjid Nabawi, Masjid Raya Abdul Kadim memukau pengunjung dengan harmoni tradisi dan inovasi yang terpancar dari setiap sudutnya.
Mulai dari kubah-kubah indah hingga hiasan ukiran yang mempesona, setiap elemen arsitektural menunjukkan kecerdasan dan keunikan desain yang telah menarik perhatian banyak orang.
"Tidak ada yang bisa menandingi keindahan Masjid Raya Abdul Kadim di Musi Banyuasin, terutama saat Idul Fitri. Suasananya begitu khusyuk dan damai, membuat kita merasa dekat dengan Tuhan," ujar salah seorang pengunjung dari Desa Bailangu, Siti, yang datang bersama keluarganya.
Salah satu daya tarik utama dari Masjid Raya Abdul Kadim, yang menjadi andalan wisata daerah dengan slogan "Bumi Serasan Sekate", adalah keberadaan sebuah kursi patah yang kokoh berdiri di depan masjid tersebut.
BACA JUGA:4 Wisata Menarik untuk Libur Lebaran 2024 di Sumatera Selatan, Nomor 2 Tempatnya Menenangkan
Keunikan ini terinspirasi oleh "Broken Chair" di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, yang dibangun sebagai simbol perlawanan terhadap penggunaan ranjau darat pada Perang Dunia I dan II.
Kursi Patah yang berdiri di depan Masjid Raya Abdul Kadim memiliki makna yang mendalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: