Honda

Ini Suku dan Bahasa di Empat Lawang, Cek Informasi Selengkapnya

Ini Suku dan Bahasa di Empat Lawang, Cek Informasi Selengkapnya

Pintu gerbang Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan-Foto: Anita-Palpres

Terdiri dari 147 desa, juga 9 kelurahan.

PJ Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri memberikan ungkapan tentang karakteristik atau suku yang ada di Empat Lawang.

BACA JUGA:Ada 2 Air Terjun Deghian di Empat Lawang, Cek Perbedaan dan Lokasinya Disini

BACA JUGA:Momen Kelulusan SMA, Satlantas Polres Empat Lawang Imbau Jangan Lakukan Ini

Bahwa karakteristik atau suku masyarakat yang ada di Empat Lawang ini ada empat.

Paling utama dan yang paling besar yaitu dari arah Sungai Lintang.

Dari Sungai Lintang ini yang berjajar dari Kecamatan Muara Pinang, Kecamatan Lintang Kanan.

Lanjut ke Kecamatan Pendopo, Kecamatan Pendopo Barat (Pobar), Kecamatan Sikap Dalam, dan Kecamatan Ulu Musi.

BACA JUGA:Yuk Kenalan dengan Pj Sekda Empat Lawang, Sosok Sederhana yang Selalu Support Kegiatan Anak Muda

BACA JUGA:Air Tejun Sengkuang di Empat Lawang, Surga Tersembunyi di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati

Kemudian ada karakteristik atau suku dari arah Sungai Musi yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Talang Padang.

Lalu ada juga karakteristik atau suku dari Saling yakni Kecamatan Saling.

Ada juga karakteristik atau suku dari Besemah yaitu Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker).

Walaupun Empat Lawang terdiri dari beragam karakteristik atau suku yang berbeda namun terdapat latar belakang, adat istiadat yang menjadi satu.

BACA JUGA:Harga Gas Elpiji 3 Kg di Empat Lawang Segini, Emak-emak Pusing 7 Keliling

BACA JUGA:5 Makanan Legendaris Empat Lawang yang Dijamin Bikin Lidahmu Bergoyang, Apa Saja?

Berbeda suku atau karakteristik namun tetap satu yaitu menjadi Kabupaten Empat Lawang.

Dari latar belakang tersebut, ada 4 bahasa yang digunakan oleh masyarakat Empat Lawang pada umumnya.

Bahasa dari Suku Sungai Lintang yang kentalnya ujung kato menggunakan O.

Misalnya "Nedo" artinya "Tidak".

BACA JUGA:Pemuda Empat Lawang Ini Sarat Prestasi, Kenalan Yuk dengan Nicko Arya Revaldy

BACA JUGA:Siap-siap! ASN Empat Lawang Bakal Dapat Tambahan Penghasilan 2 Kali Lipat

Lalu suku dari arus Sungai Musi yang penggunaan katanya di ujung kata menggunakan huruf E (Huruf besar).

Misalnya "Nede" artinya "Tidak".

Lalu bahasa dari Suku Besemah yang ujung katanya menggunakan e (Huruf kecil).

Misalnya "Dide" artinya "Tidak".

BACA JUGA:Kuliner Satu Ini Primadona di Empat Lawang saat Ramadan, Jadi Buruan untuk Berbuka Puasa

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Gelar Safari Ramadan 2024, Ini Harapan Pj Bupati Fauzan Khoiri

Selanjutnya ada bahasa dari Suku Saling yang paling susah untuk dipelajari.

Bahkan Fayzan sendiri juga belum terlalu mengerti tentang bahasa yang digunakan oleh Kecamatan Saling.

Bahasa dari Kecamatan Saling ini salah satu contohnya adalah "Col" artinya "Tidak ada".

"Kalau bahasa Saling sampai sekarang saya belum paham betul," ucap Fauzan.

BACA JUGA:2 Warisan Budaya Bernilai Tinggi di Empat Lawang yang Bikin Kagum, Salah Satunya Berasal dari Zaman Kuno

BACA JUGA:Meretas Alam yang Belum Tersentuh! 5 Air Terjun di Kabupaten Empat Lawang, Ada Yang Masih Murni dan Asri

Sebagian besar masyarakat Empat Lawang banyak yang tidak paham mengenai bahasa dari Kecamatan Saling ini.

Kalau bahasa dari kecamatan lainnya meskipun berbeda tapi masi bisa dimengerti oleh masyarakat Empat Lawang.

Namun khusus bahasa dari Kecamatan Saling itu sangat susah dipelajari.

Selain 4 bahasa di atas, sebenarnya ada beberapa tempat di Kecamatan Tebing Tinggi yang menggunakan bahasa mirip seperti Kabupaten Lahat.

BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Terbaik di Kabupaten Empat Lawang, Nomor 4 Menawarkan Ketenangan di Tengah Keindahan Alam

BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau dan Kabupaten Empat Lawang Kerjasama Kendalikan Inflasi, yuk Simak Liputannya

Yakni di Tanjung Beringin Lama dan Tanjung Beringin Baru, Kecamatan Tebing Tinggi.

2 tempat ini menggunakan bahasa yang ujungnya e (huruf kecil).

Misalnya "Dide" artinya "Tidak".

Sedikit mirip memang dengan Suku Besemah dari Kecamatan Paiker.

BACA JUGA:Ditemukan Air Terjun 10 Tingkat di Empat Lawang, Wisata Hidden Gem Terbaru!

BACA JUGA:H-1 Jelang Pemilu 2024, PJ Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin Katakan Ini

Namun sebenarnya berbeda jika kata "Dide" disandingkan dengan kata lain.

Di Paiker "Dide bie" artinya "Tidak ada".

Namun di Tanjung Beringin Lama dan Tanjung Baru menjadi "Dide katek" artinya "Tidak ada".*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: