Honda

Sempat Viral di Medsos Pemukulan Sopir Feeder oleh Pekerja PUPR, Akhirnya Berujung Damai di Polsek Sukarami

Sempat Viral di Medsos Pemukulan Sopir Feeder oleh Pekerja PUPR, Akhirnya Berujung Damai di Polsek Sukarami

Dua pekerja perbaikan jalan PUPR yang sempat viral mengeroyok sopir Feeder LRT Musi kemaren berakhir berdamai dengan meminta maaf pada Rabu 22 Mei 2024 di Polsek Sukarami. --Humas Polsek Sukarami

PALEMBANG, PALPRES.COM – Sempat viral di media sosial terjadi pemukulan terhadap sopir feeder oleh beberapa orang pekerja PUPR yang tengah memperbaiki jalan beberapa hari lalu.

Akhirnya, kasus ini berujung damai setelah kedua belah pihak dipertemukan di Polsek Sukarami Palembang. 

Dua orang pekerja perbaikan jalan PUPR di jalan Sukabangun yang melakukan pengeroyokan terhadap sopir Feeder LRT Musi akhrnya meminta maaf pada Rabu 22 Mei 2024.

Kedua pelaku pemukulan ini bernama Hermansyah dan Zulkifli mengaku tersulut emosi karena tidak tahu Standar Operasional Prosedur (SOP) Feeder LRT Musi Emas.

BACA JUGA:13 Kg Sabu Diblender Bareng Zat Kimia, Kapolrestabes Palembang Musnahkan Barang Bukti

BACA JUGA:Penagih Hutang Aniaya Petani di SP Padang, Korban Lapor Ke Polres OKI

Sehingga secara sadar mereka menggedor kendaraan feeder tersebut.

Dan akhirnya akibat apa yang dilakukannya itu membuat Hermansyah dan Zulkifli langsung memukul Rusli Sopir Feeder yang tengah mengemudi.

Namun akhirnya perselisihan tersebut dapat diselesaikan dengan baik setelah dimediasi oleh Polsek Sukarami.

Dan ketiga orang tersebut mengaku sama sekali tidak memiliki dendam dan telah saling memaafkan.

BACA JUGA:Bidan Zainab Ditetapkan Jadi Tersangka Dugaan Malpraktik, Terancam 5 Tahun Penjara dan Denda Rp500 Juta

BACA JUGA:1 Tahun DPO, Pelaku Curas di SP Padang Ini Diamankan Polisi

“Sehubungan dengan tindak kesalahan yang telah saya lakukan kepada sopir Feeder LRT.

Yakni melakukan tindak kekerasan, dengan ini saya menyampaikan permohonan maaf. 

Tindak kekerasan yang saya lakukan terhadap sopir tersebut merupakan tindakan di luar batas dan pengetahuan saya terhadap standar operasional feeder LRT untuk berhenti di halte.

Dan saya menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya atas tindakan salah yang telah saya lakukan.

BACA JUGA:Penjual Telur Warga Banyuasin Ditemukan Meninggal di Sungai Ogan, Tim SAR Gabungan Evakuasi

BACA JUGA:Rian Tiarno Diamankan Polisi, Barang Bukti Ini Ikut Disita Petugas

Kejadian tersebut adalah sebuah tindakan yang salah yang terjadi diluar kesadaran saya,” ucap keduanya usai mediasi.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang melalui Staf Dinas yang membidangi pemeliharaan jalan Deby Hertanto mengucapkan rasa syukur karena perselisihan antara dua belah pihak sudah terselesaikan lewat jalan kekeluargaan.

“Alhamdulillah syukur permasalahan ini bia diselesaikan secara kekeluargaan.

Baik dari pihak Feeder LRT dan PUPR sudah diselesaikan oleh Polsek Sukarami.

BACA JUGA:11 Ton BBM Ilegal Diamankan, Sopir dan Kernet Ditangkap Patroli Satuan Brimob

BACA JUGA:Penjual Telur Warga Banyuasin Tenggelam di Sungai Ogan, Basarnas Sumsel Kerahkan Personel

Dan juga korban sudah mencabut tuntutan di kepolisian,” ungkapnya.

Ia selaku Pemerintah kota Palembang yang memang membidangi pemeliharaan jalan kemudian meminta maaf baik kepada PT TGM maupun ke masyarakat luas di Kota Palembang.

“Karena kami bertugas di PUPR lagi membidangi pemeliharaan jalan.

Jadi kami banyak bertemu masyarakat diseluruh Kota Palembang.

BACA JUGA:Ditemukan Mengambang di Dekat BKB, Tim SAR Gabungan Evakuasi Jasad Faturahman

BACA JUGA:Aksi Cepat Tim Rescue Basarnas Sumsel Cari Remaja Tenggelam di Sungai Musi

Saya atas nama pemerintah kota Palembang mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya.

Selanjutnya, Ia berharap agar kejadian serupa tidak akan terjadi lagi dikemudian hari.

Dan kejadian yang terjadi akan menjadi pelajaran berharga baik untuk pihaknya maupun Pekerja lapangan.

“Kami berharap tidak lagi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan ini karena kita semua disini mengabdi demi kemajuannya kota Palembang,”ulasnya.

BACA JUGA:Jual Obat Keras Tanpa Izin, Pria Ini Divonis 7 Bulan Penjara

BACA JUGA:Akhirnya Korban Kedua Bocah Perempuan Tenggelam di Sungai Enim Ditemukan Tim SAR Gabungan

Sementara itu, Manager Operasional PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Fajar Wahyudi menyebutkan bahwa kejadian perselisihan tersebut merupakan minimnya pemahaman dari petugas pengaspalan jalan terhadap SOP dari Feeder. Bukan sopir Feeder yang mengemudi tidak beraturan.

“Jadi awal mula terjadi perselisihan ini bukan diakibatkan oleh pramudi kita yang mengemudi kendaraan ugal-ugalan. Permasalahan ini akibat salah paham dan ketidaktahuannya dari petugas pengaspal jalan, sebenarnya Fedeer kami itu mempunyai SOP dimana harus berhenti di setiap halte,” terangnya.

Kendaraan Feeder LRT Musi Emas dilengkapi dengan beberapa fitur canggih sehingga perilaku Sopir bisa terpantau langsung oleh operator.

Lebih lanjut ia menegaskan jika mengetahui ada sopir Feeder yang mengemudi tidak sesuai aturan maka segera laporkan ke Perusahaan baik melalui IG maupun ke Call center.

“Jika ada pramudi kami yang kurang baik ataupun membahayakan pengendara lain silahkan laporkan ke kami. Kami akan tindak tegas bagi pramudi yang melakukan tindakan yang tidak terpuji,” ujarnya.

Fajar juga mengaku bahwa Perselisihan yang sudah terjadi sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan sudah disepakati dan didampingi oleh Polsek Sukarami.

“Jadi permasalahan ini sudah kami selesaikan secara Damai secara kekeluargaan dan juga didampingi oleh Polsek Sukarami,”terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: