Memasuki Pekan ke-2 Keberangkatan Haji, Garuda Indonesia Masih Sering Alami Keterlambatan
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, menyampaikan evaluasi pelayanan maspakai penerbangan selama pelaksanaan ibadah haji-Kemenag Sumsel-
PALPRES.COM- Kementerian Agama (Kemenag) kembali melakukan evaluasi atas kinerja maskapai pada dua pekan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tidak terkecuali Garuda Indonesia.
Kemenag mencatat, Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan.
Padahal baik Kemenag maupun Kementerian Perhubungan telah memberikan teguran keras kepada pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Pemberangkatan jemaah haji sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024.
BACA JUGA:Mekkah Mulai Padat, Jemaah Haji Sumsel Diimbau Atur Jadwal Umrah
BACA JUGA:Kemenag Luncurkan Aplikasi Kawal Haji, Apa Saja Manfaat dan Fitur Unggulannya?
Sampai 26 Mei 2024, tercatat sudah ada 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci.
Garuda Indonesia memberangkatkan 152 kloter, sementara Saudia Airlines sebanyak 132 kloter.
“Sampai 26 Mei, kami melihat Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. Dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau sekitar 39,47%,” terang Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, di Jakarta, Selasa 28 Mei 2024.
“Sementara Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85%,” sambungnya.
BACA JUGA:Pengalaman Pertama, Hampir 99 Persen Jemaah Gelombang 1 Belum Pernah Berhaji
BACA JUGA:Suhu Capai 42 Derajat Celcius di Makkah, Ini APD yang Boleh Digunakan Jemaah Haji
Keterlambatan paling parah, lanjut Anna, dialami oleh jemaah haji kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) akibat adanya kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan jemaah SOC-41.
Ini merupakan kloter terakhir dari Embarkasi Donohudan yang berangkat pada gelombang pertama, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: