Memasuki Pekan ke-2 Keberangkatan Haji, Garuda Indonesia Masih Sering Alami Keterlambatan
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, menyampaikan evaluasi pelayanan maspakai penerbangan selama pelaksanaan ibadah haji-Kemenag Sumsel-
Keterlambatan SOC 42 juga berdampak pada perubahan jadwal SOC 43, bergeser hingga 17 jam dari rencana semula.
“Akibat mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 terlambat hingga 7 jam 10 menit. Ini jelas sangat lama dan menjadikan jemaah makin kelelahan,” jelas Anna.
BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Langsung Dapat Materi Ini Setibanya di Mekkah
BACA JUGA:Pemain Timnas Indonesia Witan Sulaeman Berangkat Haji Bareng Istri Tahun Ini, Daftar Sejak 2019
Selain itu, ada 13 kloter dengan keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu sampai dua jam. Sementara yang di atas dua jam, ada tujuh kloter.
“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,” lanjutnya.
Proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan.
Saat ini, tahap pemberangkatan jemaah memasuki musim puncak atau peak season.
BACA JUGA:Game Ini Dapat Nemanin Kamu Selama Akhir Pekan, Buat Akhir Pekan Kamu Semakin Menyenangkan
BACA JUGA:Setelah Kemenag, Giliran Kemenhub Beri Teguran Keras ke Garuda, Imbas Buruknya Pelayanan Haji 2024
“Ini tentu menjadi tantangan bagi maskapai penerbangan. Kami minta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh agar problem keterlambatan penerbangan yang masih cukup besar bisa segera diselesaikan dan tidak berkelanjutan,” pinta Anna.
Fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua sudah berlangsung sejak 24 Mei 2024.
Gelombang pertama sudah usai dengan 229 kloter dan 88.987 jemaah.
Pada fase gelombang kedua, ada 325 kloter dengan jumlah jemaah lebih dari 124 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: