Honda

Militer Israel Gempur Suriah Lewat Serangan Udara, 12 Petempur Pro-Iran Tewas

Militer Israel Gempur Suriah Lewat Serangan Udara, 12 Petempur Pro-Iran Tewas

Tentara Militer Israel melakukan serangan udara ke Suriah. Serangan udara yang dilakukan militer Israel telah menargetkan sebuah pabrik berada di dekat wilayah Aleppo, Suriah-tangkapan layar-X / Twitter

PALPRES.COMTentara Militer Israel melakukan serangan udara ke Suriah.

Serangan udara yang dilakukan militer Israel telah menargetkan sebuah pabrik berada di dekat wilayah Aleppo, Suriah.

Dilaporkan sedikitnya 12 orang petempur pro-Iran tewas.

Mereka yang tewas ini adalah petempur yang membantu rezim Presiden Bashar al-Assad dalam konflik di Suriah akibat gempuran militer Tel Aviv tersebut.

BACA JUGA:Iron Dome Jebol! Israel Tak Sanggup Halangi Drone Hizbullah

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini di Palembang Turun Tipis, Terendah Rp717.500

Dari sejumlah laporan kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, telah menyebutkan serangan udara Militer Israel tersebut telah memicu ledakan kuat di sebuah pabrik di kota Hayyan, sebelah utara Aleppo.

"Sebanyak 12 orang petempur pro-Iran dari Suriah dan juga sejumlah warga negara asing tewas akibat serangan Israel.

Menurut penghitungan awal, dalam serangan udara Israel terhadap posisi di kota Hayyan sebelah utara Aleppo telah memicu ledakan kuat di sebuah pabrik,” tulis Syrian Observatory dalam pernyataannya Senin 3 Juni 2024.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Suriah, dalam pernyataannya, menyebutkan setelah tengah malam, Israel melancarkan serangan udara dari area tenggara Aleppo.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT DENSO Indonesia untuk Lulusan D3 dan S1

BACA JUGA:Potensi Hujan dengan Intensitas Ringan Mengguyur Sebagian Wilayah Sumsel Pada Malam Hari Ini

Serangan ini menargetkan sejumlah posisi di dekat kota tersebut.

"Agresi militer Israel itu menyebabkan beberapa korban jiwa dan kerusakan material," begitu pernyataan Kementerian Pertahanan Suriah.

Dari laporan Syrian Observatory yang berbasis di Inggris tapi memiliki jaringan sumber yang luas di Suriah, tim penyelamat dan petugas pemadam kebakaran setempat dikerahkan menuju lokasi serangan.

Mereka berupaya untuk merawat para korban luka dan memadamkan kebakaran yang dipicu serangan Militer Israel tersebut.

BACA JUGA:Cara Top Up ML di Lapakgaming, Dijamin Mudah dan Murah, Banyak Promo Lainnya

BACA JUGA:Ini Deretan Formasi CPNS 2024, Fresh Graduate Berpeluang Besar

Syrian Observatory menyebutkan bahwa kota Hayyan ‘dikuasai’ oleh kelompok pro-Iran yang terdiri atas warga-warga Suriah dan warga negara asing.

Militer Israel diketahui telah melancarkan ratusan serangan terhadap Suriah.

Serangan Israel terhadap negara tetangganya, dilakukan sejak perang sipil berkecamuk di negara tersebut tahun 2011 silam.

Kebanyakan serangan Militer Israel menargetkan posisi pasukan militer dan petempur yang didukung Iran, termasuk salah satunya dari kelompok Hizbullah.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Ditahan Imbang Tanzania 0-0, Nathan Tjoe-A-On Malah Jadi Trending, Mengapa?

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 17 Diberangkatkan ke Tanah Suci, Embarkasi Palembang Tersisa 2 Kloter Lagi

Meski Israel jarang sekali mengomentari secara terang-terangan terkait serangan-serangan yang mereka lancarkan ke wilayah Suriah, namun Israel terus berulang kali menegaskan mereka tidak akan membiarkan Iran memperluar kehadiran di negara tersebut.

Sekadar informasi, serangan-serangan udara yang dilakukan Militer Israel terhadap target di Suriah semakin meningkat.

Serangan tersebut dilakukan sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.

Setelah milisi Hamas yang juga didukung Iran melancarkan serangan secara mengejutkan terhadap wilayah Israel bagian selatan.

BACA JUGA:Dukung HD – CU, Ini Penegasan dari Tokoh-tokoh Palembang

BACA JUGA:Pasukan Israel Kembali Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Unit Khusus Noura Al Kaabi Hancur

Konflik yang terjadi di Suriah telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat jutaan orang lainnya mengungsi sejak berkecamuk perang tahun 2011 lalu.

Ini terjadi setelah Damaskus menindak aksi aksi protes anti-pemerintah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: