Honda

GUSAR! Netanyahu Ancam Balas Serangan Roket Hizbullah

GUSAR! Netanyahu Ancam Balas Serangan Roket Hizbullah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumbar ancaman akan membalas serangan roket dan drone peledak Hizbullah, yang sebabkan kebakaran hutan lindung di Israel-IG/@benjamin_netanyahu38-

TEL AVIV, PALPRES.COMPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ancam balas serangan roket Hizbullah.

Benjamin Netanyahu memang sekarang dibuat gusar oleh serangan yang dilakukan Milisi Hizbullah, ke wilayah Israel.

Serangan bergelombang yang dilakukan Hizbullah dari dalam wilayah Lebanon itu, menyebabkan kerusakan yang masif di sejumlah titik di wilayah Israel utara.

Roket-roket dan drone peledak yang ditembakkan milisi Hizbullah, belakangan menyebabkan kebakaran hebat pada ribuan hektar hutan lindung di kawasan itu.

BACA JUGA:Antisipasi Kepadatan di Muzdalifah, PPIH Terapkan Skema Murur untuk Jaga Keselamatan Jemaah Haji

BACA JUGA:10 Pejabat Penting di Polres OKI Dirombak, Ini Daftar Namanya

Selain membakar kawasan hutan lindung yang berada di perbatasan Lebanon dan Israel tersebut, serangan roket dan drone peledak Hizbullah juga menyasar kota-kota di perbatasan Israel.

Salah satu kota di Israel yang alami kebakaran hebat akibat roket dan drone peledak Hizbullah, adalah Kota Kiryat Shemona.

Terhadap kondisi itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan sudah meninjau langsung kondisi di lapangan, pasca serangan Hizbullah yang datang bergelombang sepanjang hari.

Benjamin Netanyahu tak bisa menutupi kegusarannya, atas pukulan telak dari Hizbullah pada negara zionis tersebut.

BACA JUGA:Masyarakat Mesti Tingkatkan Kepedulian Terhadap Lansia, Agus Fatoni: Lansia Terawat Indonesia Bermartabat

BACA JUGA:Sang Juara ‘Payo ke Museum’ 2024 Resmi Bergulir, Masuk Edisi Keenam, Diikuti 3.000 Siswa SMA di Sumsel

Benjamin Netanyahu mengancam akan melukan tindakan balasan yang lebih besar, ketimbang yang dilakukan Hizbullah kepada Israel.

Bentuk serangan balasan itu, sepertinya akan dilakukan Israel dalam bentuk operasi militer ke wilayah perbatasan Israel dan Lebanon.

Menurut sumber di militer Israel, saat ini tengah dipersiapkan puluhan ribu personel cadangan untuk digerakkan ke wilayah perbatasan Lebanon jika eskalasi ketegangan dengan Hizbullah semakin meningkat.

Selain pasukan cadangan yang kini di perbatasan Lebanon sudah tercatat ratusan ribu personel, Pasukan Keamanan Israel atau IDF pun sudah bersiap untuk diterjunkan dalam operasi militer di Lebanon.

BACA JUGA:8 Rekomendasi Kota Paling Bagus Untuk Menghabiskan Waktu Libur Sekolah, Palembang Termasuk?

BACA JUGA:Review Terbaru: MacBook Air M3, Performa Maksimal dalam Desain Ringkas

Sehingga dipastikan, hari-hari ke depan ketegangan antara Hizbullah dan Israel akan semakin meningkat.

Soalnya hingga hari ini, Hizbullah tak menunjukkan tanda-tanda bakal mengurangi gelombang roket dan drone peledak yang ditembakkan ke wilayah Israel.

Diketahui, konflik antara Hizbullah dan Israel memanas pasca serangan pejuang Hamas ke negeri zionis tersebut pada 7 Oktober 2024 yang dibalas oleh Tentara IDF dengan brutal.

IDF melakukan serangan ke Rafah, Palestina, hingga menyebabkan kematian warga sipil yang tak terhitung jumlahnya.

BACA JUGA:Kejari Palembang Gelar Restorative Justice Kasus Penganiayaan, Ini Pertimbangannya

BACA JUGA:Berikut 7 Manfaat Bawang Putih, Nomor 3 Dapat Membersihkan Kulit

Puncaknya, saat militer Israel membom kamp pengungsi Tal al-Sultan di Rafah, Palestina.

Serangan tersebut, menyebabkan kebakaran hebat di kamp pengungsi Tal al-Sultan.

Mirisnya, di dalam kamp ikut terbakar puluhan anak-anak dan kaum wanita yang sedang tidur.

Kondisi ini menyebabkan, Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) menjatuhkan sanksi pada Israel, yakni diwajibkan menarik militernya dari Rafah, Palestina.

BACA JUGA:Jembatan Ampera dan Pempek Jadi Daya Tarik Peserta Karnaval Apeksi ke VXII 2024, Ciri Khas Kota Palembang

BACA JUGA:Anda Kena Sembelit ? Coba deh Konsumsi Buah Ini, yuk Simak Juga Manfaat Lainnya

Selain itu, Israel diminta membuka perlintasan Rafah untuk keluar masuk bantuan internasional.

Karena satu-satunya akses warga Palestina keluar adalah pintu perlintasan Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Sedangkan sejak menduduki kota itu, perlintasan Rafah bagian Palestina total sudah dikuasai IDF.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: