Honda

Pilih Tarik Dana dari BSI, PP Muhammadiyah Alihkan ke Bank Syariah Ini, Berikut Alasannya

Pilih Tarik Dana dari BSI, PP Muhammadiyah Alihkan ke Bank Syariah Ini, Berikut Alasannya

Pilih Tarik Dana dari BSI, PP Muhammadiyah Alihkan ke Bank Syariah Ini, Berikut Alasannya-Kolase-

PALPRES.COM- Kabar PP Muhammadiyah yang lebih memilih tarik dana dari BSI (Bank Syariah Indonesia) mengejutkan banyak pihak.

Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini memiliki alasan melakukan tarik dana dari BSI yang jumlahnya diperkirakan mencapai Rp1,8 Triliun.

Mengenai penarikan dana dari BSI ini tercantum pada Memo Muhammadiyah bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana, memo ini dikeluarkan pada 30 Mei 2024. 

Dalam memo tersebut ditujukan untuk berbagai pihak, seperti Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.

BACA JUGA:Biaya Transaksi Kartu BSI di ATM Mandiri Berubah Terhitung Tanggal Ini, BSI Palembang Tambah Jumlah ATM

BACA JUGA:BSI Scholarship Berikan Beasiswa ke 5.195 Mahasiswa dan Pelajar, Tersebar di 90 Perguruan Tinggi

Lalu kepada Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah.

Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, Pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah, dan Pimpinan Badan Usaha Milik Muhammadiyah.

Diketahui memo tersebut juga ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah Muhammad Sayuti.

Penarikan dana dari BSI ini juga sesuai dengan hasil keputusan sebagai tindak lanjut dari pertemuan bersama pimpinan PP Muhammadiyah.

BACA JUGA:Israel Bantai Ratusan Pengungsi, Presiden Palestina Desak PBB Gelar Sidang Darurat

BACA JUGA:Mau Nonaktifkan BPJS Kesehatan? Begini Caranya, Proses Cepat dan Mudah

Serta Amal Usaha Muhammadiyah tentang konsolidasi keuangan AUM di Yogyakarta 26 Mei lalu.

Kabar penarikan dana dari BSI ini juga dijelaskan Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas.

Anwar mengatakan ada alasan mengapa organisasi lebih memilih tarik dana dari BSI ke bank syariah lainnya.

Untuk alasan yang pertama, keputusan tersebut juga sudah sesuai dengan komitmen Muhammadiyah terhadap perbankan syariah yang ada di Indonesia.

BACA JUGA:Google Buka Pendaftaran Beasiswa Bagi 10.000 Pelajar di Indonesia, Ini Cara dan Link Pendaftarannya

BACA JUGA:Ole Romeny Beri Sinyal Jadi Perkuat Timnas Indonesia, Ia Pamer Ini ke Netizen

Dengan menarik dana dari BSI dan mengalihkan ke bank syariah lainnya juga untuk memberikan persaingan yang sehat antar bank syariah.

Sehingga PP Muhammadiyah memutuskan untuk melakukan penataan beberapa hal menyangkut masalah keuangan.

Hal ini juga mencakup hal yang terkait dalam dunia perbankan serta penempatan dana sekaligus pembiayaan yang diterima.

“Muhammadiyah akan terus melakukan konsolidasi dan rasionalisasi terkait masalah keuangan sehingga Muhammadiyah bisa ikut menciptakan persaingan yang sehat diantara bank syariah di Indonesia,” jelasnya.

BACA JUGA:Masih Misteri! Ini 10 Harta Karun Tersembunyi di Indonesia yang Belum Ditemukan

BACA JUGA:Dapat Subsidi dari Pemerintah! Ini 5 Motor Listrik Subsidi Terbaik di Indonesia, Tertarik?

Selain itu, penarikan dana dari BSI ini juga sebagai bentuk PP Muhammadiyah untuk terus mendukung perkembangan perbankan syariah.

Sedangkan untuk alasan kedua, Anwar menyebut lebih disebabkan pertimbangan risiko.

Diketahui jika dana yang dimiliki Muhammadiyah di BSI jumlahnya sangat banyak, diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun.

Dengan dana sebesar itu yang ada di BSI maka dikhawatirkan akan memicu risiko konsentrasi (concentration risk).

BACA JUGA:Presiden Jokowi Pilih Sapi Simental jadi Hewan Kurban untuk Warga Sumsel, Beratnya Capai 1.135 Ton

BACA JUGA:Diprediksi Jadi OKB, 4 Weton Ini Punya Keistimewaan Positif Mendatangkan Rezeki Berlimpah

Kondisi tersebut sangat kontras dengan di bank syariah lainnya yang bisa menyebabkan persaingan diantara bank syariah menjadi tidak sehat.

Termasuk mulai dari penempatan dana maupun pembiayaan.

Dikhawatirkan jika kondisi tersebut berlangsung lama maka dikatakan Anwar maka terjadilah persaingan yang tidak sehat antara perbankan syariah.

Tentu saja hal tersebut tidak diinginkan oleh PP Muhammadiyah, sehingga lebih mengalihkan dana ke bank syariah lainnya.

BACA JUGA:KPM CATAT! Ini Jadwal Pencairan Bansos BPNT dan PKH Tahap 1 sampai 6 Tahun 2024 Via Pos Indonesia dan ATM KKS

BACA JUGA:Bebaskan 4 Sandera Hamas, Militer Israel Bunuh Ratusan Warga Palestina

Anwar menyebut pengalihan dana PP Muhammadiyah berada di tiga bank syariah lainnya.

Seperti Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin dan Bank Mega Syariah, serta bank syariah daerah dan bank lainnya, yang dinilai sudah memiliki kerja sama yang baik dengan Muhammadiyah.

Perlu diketahui, total Dana Pihak Ketiga (DPK) per April 2024 yang ada di BSI jumlahnya mencapai Rp293,24 triliun.

Bahkan angka ini meningkat sebesar 9,41 persen year on year dari periode yang sama di tahun lalu dengan jumlah Rp268,01 triliun.

BACA JUGA:Kemenag Terbitkan Aturan Pelaksanaan Dam Jemaah Haji Indonesia

BACA JUGA:Jamaah Haji Ekstra Waspada, Suhu Panas di Mekkah Capai 48 Derajat Celsius Saat Musim Haji

Sedangkan untuk aset yang dimiliki BSI jumlahnya mencapai Rp348,4 triliun pada Februari 2024. 

Aset BSI juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 303,98 triliun.

Mengenai kabar penarikan dana PP Muhammadiyah dari BSI ini juga ditanggapi Menteri BUMN, Erick Thohir.

“Saya belum dapat laporan terkait hal ini, jadi saya gak mau berpolemik dengan isu, karena dari pihak Muhammadiyah dan BSI belum bicara ke saya,” ungkap Erick.

Terkait masalah ini, Erick mengaku optimis ada solusi penyelesaian yang bisa dilakukan bersama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: