Honda

Inilah Tradisi Unik Pukul Menyapu di Maluku Tengah, Para Pemuda Saling Pukul Hingga Berdarah-darah!

Inilah Tradisi Unik Pukul Menyapu di Maluku Tengah, Para Pemuda Saling Pukul Hingga Berdarah-darah!

Ilustrasi tradisi unik pukul menyapu di Maluku Tengah dimana para pemuda saling pukul menggunakan lidi enau hingga berdarah-darah -pixabay-

PALPRES.COM - Selama berabad-abad, Provinsi Maluku Tengah mempunyai tradisi unik yang terus dilestarikan yakni Pukul Menyapu.

Selain bertujuan mempererat tali persaudaraan, tradisi adat istiadat ini juga mengajarkan nilai-nilai keberanian, solidaritas dan pengampunan.

Tradisi Pukul Mneyapu ini dilaksanakan setiap tahunnya dan sudah menjadi warisan turun-temurun dari daerah Maluku Tengah yang begitu kental.

Biasanya, adat istiadat ini dilaksanakan di Desa Mamala dan Desa Morella setiap tahun pada tanggal 7 Syawal, yakni beberapa hari setelah Idul Fitri.

BACA JUGA:Hari Kedua di Mina, Jemaah Haji Lontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah

BACA JUGA:BLT BPNT dan Bansos PKH Tahap 3 Sudah Cair, Disusul Pencairan BLT MRP Rp600.000 Akhir Juni Ini

Tradisi Pukul Menyapu juga lebih dikenal dengan istilah 'Baku Pukul Menyapu' atau Palasa, yang melibatkan aksi saling memukul dengan lidi enau sebagai simbol penebusan dosa dan peringatan atas perjuangan masa lalu.

Tradisi unik ini berawal dari masa penjajahan Portugis dan VOC di abad ke 16.

Kala itu, Kapitan Telukabessy dan pasukannya bertempur gigih mempertahankan Benteng Kapahaha dari serangan penjajah.

Walaupun mereka akhirnya kalah dan benteng jatuh ke tangan penjajah, namun keberanian dan pengorbanan mereka tak terlupakan.

BACA JUGA:Setelah BLT KIP Kuliah Cair, Kemendikbud Segera Bagikan Dana PIP Pelajar, Kamu Bisa Dapat Walau Tak Ada Kartu

BACA JUGA:Segera Diangkat Derajatnya! Ini 7 Weton Anak Pembawa Keberuntungan Bagi Orang Tuanya

Sebagai tanda kekalahan dan mengingat perjuangan mereka, pasukan Telukabessy mengambil lidi enau dan saling mencambuk hingga berdarah-darah.

Aksi ini juga menjadi simbol perlawanan dan keteguhan hati masyarakat Maluku Tengah.

Pukul Menyapu tak hanya mengenang perjuangan pahlawan masa lalu, namun juga menjadi sarana penebusan dosa serta mempererat tali persaudaraan di antara Masyarakat Desa Mamala dan Desa Morella.

Adat istiadat ini juga mencerminkan nilai-nilai keberanian, solidaritas dan pengampunan.

BACA JUGA:Saat Lebaran Jangan Keseringan Minum Soda, Inilah Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan Dari Soda

BACA JUGA:Inilah Bacaan Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang Sunan Ampel, Raja Jin Tanah Jawa Sampai Tunduk

Setiap tahunnya, masyarakat berkumpul melaksanakan adat istriadat ini sebagau bentuk penghormatan kepada para leluhur dan sebagai upaya menjaga warisan budaya yang kaya.

Menariknya, tradisi unik ini melibatkan para pemuda dari kedua desa yang dibagi menjadi dua regu, masing-masing regu beranggotakan 20 orang.

Para pemuda ini menggenakan celana pendek dan ikat kepala merah sebagai ciri khas dari tradisi ini.

Sebelum prosesi dimulai, para peserta berkumpul di rumah Pusaka Marga Warang untuk melakukan prosesi adat.

BACA JUGA:Takut Gemuk Saat Lebaran? Tenang, Lakukan 5 Tips Ampuh Ini Untuk Jaga Berat Badan Saat Hari Raya Idul Adha

BACA JUGA:Sikap Anak Berubah Drastis? Ini 7 Tanda Anak Diserang Jin Menurut Pakar Kejawen

Setelahnya, mereka menuju lokasi untuk melakukan atraksi Pukul Menyapu.

Di arena, para pemuda terlihat saling memukul menggunakan lidi dari batang enau.

Walaupun terlihat brutal, namun aktraksi ini dilakukan dengan semangat sportivitas dan persaudaraan.

Aksi saling memukul ini bukanlah sebuah ajang kekerasan, melainkan simbol ketahanan fisik dan mental serta komitmen menjaga tradisi dari leluhur.

BACA JUGA:KERENNN, Ternyata Ini Loh 5 Mobil Paling Besar Di Dunia, Sudah Pernah Naik yang Mana?

Adat istiadat ini begitu menarik banyak perhatian, baik dari warga lokal maupun wisatawan yang ingin menyaksikan keberanian serta ketangguhan para pemuda dalam menjaga tradisi daerah mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: