Honda

Tanam Pohon Serentak, Pj Bupati Banyuasin: Our Land Our Future!

Tanam Pohon Serentak, Pj Bupati Banyuasin: Our Land Our Future!

Penjabat Bupati Banyuasin H. Hani Syopiar Rustam, SH saat melakukan Penanaman Pohon Serentak di depan Graha Sedulang Setudung, Kamis 4 Juni 2024.-Dinas Kominfo Banyuasin-SMSI

BANYUASIN, PALPRES.COM - Pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kabupaten Banyuasin Tahun 2024, Penjabat Bupati Banyuasin H. Hani Syopiar Rustam, SH didampingi Penjabat Ketua TP-PKK Hj. Marry Hani Rustam melakukan Penanaman Pohon Serentak di depan Graha Sedulang Setudung, Kamis 4 Juni 2024.

Dalam arahannya, Pj. Bupati Hani menyatakan, tema peringatan “Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan” tersebut sangat relevan dengan tantangan besar yang dihadapi saat ini. 

Karena, krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan, tetapi realitas yang dihadapi setiap hari. 

Sekaligus menjadi tantangan global tersendiri, yang tentunya memerlukan tindakan nyata dari seluruh masyarakat.

BACA JUGA:Terus Maksimalkan Pengendalian Inflasi, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Muba

BACA JUGA:Wyndham Opi Hotel Palembang Hadirkan Paket Sixth Sense Fun Run-Room Package, Hanya Rp886 Ribu

 “Terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung upaya Pemkab Banyuasin dalam menjaga serta merawat lingkungan. 

Pastinya, penyelesaian krisis iklim harus melibatkan semua lapisan masyarakat, “Our Land Our Future”. 

Pastikan tidak ada yang tertinggal, terutama komunitas yang paling rentan dan terdampak,” tegasnya.

Oleh karenanya, Hani S. Rustam menegaskan tentang pentingnya kolaborasi lintas lini dalam upaya penyelesaian krisis iklim. 

BACA JUGA:Bank Mualamat dan Muhammadiyah Palembang Sepakat Kerja Sama, Resmikan Relokasi KCP Plaju

BACA JUGA:Inilah 4 Alasan Debt Collector Pinjol Tidak Datangi Rumah Nasabah yang Galbay

Baik sektor swasta, komunitas lokal maupun masyarakat, harus bergandengan tangan dan bekerja bersama untuk menciptakan solusi yang efektif.

“Persoalannya adalah, “tanggung jawab bersama” ini justru sering menjadi dalil bagi pihak-pihak tertentu untuk terus melakukan perilaku eksploitatif dan memperparah krisis iklim seraya membiarkan pihak lain menanggungnya. 

Krisis iklim merupakan tantangan global yang memerlukan solusi berbasis dan prinsip keadilan,” jelasnya.

Ia menambahkan, inovasi menjadi salah satu kunci penting dalam mengatasi krisis iklim. 

BACA JUGA:Selain PKH dan BPNT, Lansia Usia 70 Tahunan Akan Dapat Bansos Rp700.000, Cair Mulai Juli 2024

BACA JUGA:3 Fakta Menarik Tentang Bansos PKH yang Ada di Indonesia Sasar 10 Juta Kartu Keluarga

Teknologi baru dan ide-ide cerdas yang berkelanjutan harus terus dikembangkan. 

Baik inovasi teknologi di bidang energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah dan limbah yang efektif, diantara contoh solusi yang harus diaplikasikan.

Hani S. Rustam memaparkan beberapa nilai dan prinsip keadilan iklim yang menjadi urgensi dalam menghadapi perubahan iklim, antara lain :

1. Keadilan distributif, yakni memastikan distribusi manfaat dan beban perubahan iklim secara adil diantara semua pihak.

BACA JUGA:UPDATE! Pemerintah Umumkan Tentang BLT MRP Mitigasi Resiko Pangan 2024, Benarkah Akan Dicairkan?

BACA JUGA:Pj Wako Minta Peringatan Harganas Tingkat Provinsi Sumsel di Lubuklinggau Harus Sukses

2.  Tanggung bawab bersama, mengakui bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab, tetapi berdasarkan kemampuan dan peran masing-masing.

3. Pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan, dengan menciptakan kesetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan mengurangi ketimpangan ekonomi.

4. Keadilan rekognitif, yakni mengakui hak kolektif dan menghormati pengetahuan lokal serta kontribusi masyarakat adat.

5. Keadilan prosedural, dalam memastikan proses pengambilan keputusan yang transparan dan partisifasif.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Juli 2024! Tersedia Banyak Posisi!

BACA JUGA:Intip 5 Keunggulan Infinix Smart 8 Pro, Fitur Mewah dengan Harga Cuma 1 Jutaan

6. Keadilan korektif, yakni mengatasi ketidaksetaraan historis dan mengoreksi dampak negatif perubahan iklim.

7. Keadilan antar generasi, bertindak demi keberlanjutan bagi generasi masa depan.

8. Keadilan gender, mengakui peran dan kepentingan gender dalam menghadapi krisis iklim.

“Meski demikian, inovasi saja tidak cukup. 

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Ingin Sediakan Helikopter Antisipasi Karhutla

BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN Kriya Bank Mandiri Lulusan SMA SMK D3 S1 Ayo Merapat, Simak Cara Lamarnya!

Prinsip keadilan harus menjadi dasar dalam penanganan isu perubahan iklim. 

Memastikan bahwa manfaat dari sumber daya alam bisa dinikmati semua orang, tanpa ada yang merasa dirugikan. 

Kita harus pastikan, masyarakat dan generasi mendatang mendapat perlindungan dan manfaat dari upaya kita menjaga lingkungan. 

Seperti dengan Tema HLHS, “Our Land Our Future”,” tandasnya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: