Honda

Tokoh Reformis Menangkan Pilpres Iran, Ini Komentar Sinis Amerika Serikat

Tokoh Reformis Menangkan Pilpres Iran, Ini Komentar Sinis Amerika Serikat

Masoud Pezeshkian, kandidat moderat yang juga tokoh reformis Iran berhasil menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), Jumat 5 Juli 2024 waktu setempat.-Tangkapan Layar X @DanichPaula-

Selain itu, dia juga akan melakukan reformasi terkait ekonomi dan budaya di Iran.

Soal teokrasi Syiah Iran, Masoud Pezeshkian saat kampanye mengatakan tak akan melakukan perubahan radikal.

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA! Pemerintah Tanggung Bea Masuk Untuk 4 Sektor Industri Ini

BACA JUGA:5 HP Xiaomi dengan Kamera Terbaik, Hasilnya Jernih Setara DSLR, Harga Mulai 4 Jutaan

Pasalnya, rakyat Iran telah lama menganggap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei sebagai penengah terakhir dari semua urusan negara di negara tersebut.

Terlepas dari pemenang pemilu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memang memiliki keputusan akhir mengenai semua masalah kebijakan utama.

Usai Pemilu, Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Bangsa Iran sudah memilih presiden barunya. 

Terkait hal itu, Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan ucapan selamat kepada negara, presiden terpilih, dan seluruh aktivis berdedikasi yang terlibat dalam momen penting tersebut.

BACA JUGA:Terkendala Hujan, Progres Runway Bandara VVIP IKN Baru 60 Persen, Modifikasi Cuaca Jadi Solusi

BACA JUGA:Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 7 Juli 2024

Diketahui, Masoud Pezeshkian berasal dari kelompok etnis minoritas Azeri di Iran dan dia menekankan dukungannya terhadap hak-hak minoritas. 

Saat berkampanye, Masoud Pezeshkian mengkritik apa yang disebut polisi moralitas Iran karena menindak terlalu keras terhadap perempuan pengunjuk rasa yang melanggar aturan berpakaian yang sopan. 

Dia juga menyerukan diakhirinya “isolasi” Iran di dunia dan menyerukan, “pembicaraan konstruktif” dengan Barat mengenai kesepakatan nuklir Iran yang hampir mati.

Sementara itu, Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan negara Parsia tersebut, mengatakan dengan sinis bahwa pemilu di Iran tidak bebas dan tidak adil.

BACA JUGA:Resmi Beroperasi, Bendungan Pamukkulu di Sulawesi Selatan Miliki Daya Tampung 82 Juta Meter Kubik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: