Honda

Update Terbaru! 136.539 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air

Update Terbaru! 136.539 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air

Update Terbaru! 136.539 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air--

PALPRES.COM- Hingga 10 Juli 2024, jumlah Jemaah haji Indonesia yang telah kembali ke tanah air ada sebanyak 136.539 orang. 

Jemaah haji tersebut sudah kembali ke Indonesia yang tergabung dalam 348 kelompok terbang (Kloter). 

Hingga saat ini operasional pemulangan Jemaah haji Indonesia yang telah melaksanakan ibadah haji di tanah suci mekah masih terus berlangsung.

Saat ini sudah memasuki gelombang kedua pemulangan Jemaah haji Indonesia yang totalnya berjumlah 221.000 jemaah. 

BACA JUGA:Kloter 13 Bawa 444 Jemaah Haji Debarkasi Palembang Kembali ke Tanah Air

BACA JUGA:Sampai di Tanah Air, Jemaah Haji Wajib Lapor ke Puskesmas Setempat

Adapun Jemaah haji yang telah tiba rinciannya sebagai berikut: 

1) Debarkasi Balikpapan (BPN) sebahyak 324 jemaah/1 kloter;

2) Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

3) Debarkasi Aceh (BTJ sebanyak 393 jemaah/1 kloter;

4) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter;

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 11 Debarkasi Palembang Tiba di Tanah Air, Puas dengan Layanan Haji Tahun Ini

BACA JUGA:Masuk Gelombang 2, Sebanyak 93.614 Jemaah Haji Tiba di Tanah Air

5) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;

6) Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;

7) Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

8) Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 720 jemaah/2 kloter;

9) Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter;

10) Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.

BACA JUGA:443 Jemaah Haji Asal OKU Timur Tiba di Bandara SMB II Palembang, Satu Orang Masih Dirawat di Madinah

BACA JUGA:Alhamdulillah, Seluruh Jemaah Haji Gelombang 1 Debarkasi Palembang Sudah Tiba di Tanah Air

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), kembali mengingatkan jemaah haji agar lebih mengutamakan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang di Kota Madinah.

“Jadwal sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi tidak bisa diulang waktunya. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu 10 Juli 2024.

“Dilaporkan, secara keseluruhan, pihak Saudi telah menerbitkan 191.582 tasreh masuk Raudhah bagi jemaah haji Indonesia,” sambungnya.

Ia mengatakan, untuk menghadirkan rasa aman dan bagian dari perlindungan jemaah, PPIH secara reguler melakukan monitoring, pengawasan, dan pengamanan keberangkatan jemaah haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah, visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi untuk melihat kondisi jemaah yang masih dalam perawatan.

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 8 Debarkasi Palembang Tiba di Bandara SMB II

BACA JUGA:Alhamdulillah, 66.611 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air

“Serta melakukan patroli keliling di sektor-sektor Daker Makkah serta mendata dan mengumumkan barang tercecer/tertinggal milik jemaah haji,” pungkasnya.

Ditahun 2025 mendatang, jumlah kuota Jemaah haji Indonesia tidak berubah dari tahun 2024 yaitu sebanyak 221.000 jemaah. 

Sebelumnya,Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan sukses. Ada sejumlah indikator. 

Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar. 

Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Dilarang Bawa Air Zamzam dalam Koper Bagasi, PPIH: Akan Dibongkar!

"Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji," sebut Menag.

Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah.

Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.

"Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah," ujar Menag.

"Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," lanjutnya.

"Layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setalah sebelumnya diterapkan pada 2022," ucapnya lagi.

Indikator kesuksesan ketiga, lanjut Gus Men, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

"Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri," kata Gus Men.

 

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: