Honda

Muba Terus Lestarikan Tradisi Bekarang dengan Mengadakan Festival Embung Senja

Muba Terus Lestarikan Tradisi Bekarang dengan Mengadakan Festival Embung Senja

Antusias Masyarakat Kecamatan Babat Supat Mengikuti Tradisi Bekarang di Embung Senja.-Kominfo Muba For Palpres.com-

SEKAYU, PALPRES.COM- Kabupaten Muba merupakan salah satu daerah yang ada di Sumatera Selatan.

Memiliki budaya dan tradisi yang sudah ada dari zaman nenek moyang.

Salah satunya itu tradisi bekarang yaitu menangkap ikan secara bersama-sama warga dengan alat seadanya disebuah kolam, danau yang kering, atau embung.

Tradisi ini pun terus dilestarikan Pemkab Muba dengan kegiatan Festival Embung Senja.

BACA JUGA:Jaga Tradisi Bekarang, Pj Bupati Apriyadi dan Warga Muba Lakukan Hal Ini

Kegiatan ini pun diadakan di Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba.

Bekarang ini tidak sekadar event atau kegiatan tahun bagi masyarakat Kabupaten Muba. 

Bekarang ini juga merupakan tradisi masyarakat dalam bersukaria menikmati keberkahan alam semesta di sungai ketika air surut.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Muba Muhammad Fariz SSTP MM didampingi Camat Babat Supat Debi mengatakan bahwa kegiatan bekarang ini adalah salah satu upaya Pemkab Muba untuk meningkatkan promosi pariwisata dan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Muba.

BACA JUGA:40 Ribu Ikan Kelemak Dilepas di Wisata Danau Rayo

Sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi daerah.

Dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menangkap ikan menggunakan racun dan sejenisnya yang masuk ranah illegal fishing atau tindak pidana.

"Mari kita bersama-sama untuk menjaga dan saling mengingatkan dan terus lakukan sosialisasi, agar tidak mengunakan cara-cara yang dilarang tersebut dalam menangkap ikan. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangkap ikan secara benar. 

BACA JUGA:Festival Embung Senja Bakal Digelar di Lokasi Destinasi Wisata ADWI Terbaik 2023, Catat Tanggalnya

Salah-satunya ialah bekarang ini,"tandasnya.

Sementara salah satu warga mengaku merasa sangat senang sekali dengan digelarnya kegiatan bekarang ini.

Setidaknya  dengan adanya kegiatan ini, dirinya bersama masyarakat lainnya bisa berkumpul dan bergembira bersama.

"Kami masyarakat kecamatan Babat Supat tentunya sangat bahagia dengan kegiatan bekarang ini.

BACA JUGA:Curi Perhatian Warga, Inilah Proyek Embung Raksasa di Indramayu Jawa Barat, Kapasitasnya?

Terima kasih pak Pj Bupati Muba setidaknya kegiatan ini sangat menghibur dan telah mempromosikan desa dan kecamatan kami ke daerah luar,"pungkasnya.

Tidak hanya di Kabupaten Muba saja ada tradisi bekarang, di Kabupaten Lahat pun ada.

Hal itu terlihat mantan Bupati Lahat Cik Ujang melakukan bekarang di lubuk larangan bersama warga Desa Gunung Kembang, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat. 

Cik Ujang mengatakan, Bekarang ikan di Lubuk Larangan merupakan bentuk budaya yang hingga saat ini tetap lestari, dan masih dilaksanakan oleh warga Desa Gunung Kembang. 

BACA JUGA:Bangun Embung di Kampus Unsri Indralaya, Ini Tujuan Kementerian PUPR

"Bekarang ikan merupakan menangkap ikan di Lubuk Larangan, lubuk yang dilarang menangkap ikan dan hanya pada saat tertentu boleh menangkap ikan, ini tradisi warisan nenek moyang dan perlu untuk dilestarikan," kata dia.

Dia menambahkan, ikan-ikan di Desa Gunung Kembang masih berlimpah, masih banyak ikan sungai endemik yang menghuni sungai di desa itu.

"Ikan yang sejak dahulu memang banyak di sungai kita di Kabupaten Lahat ini menghuni Lubuk Larangan, sehingga ikan-ikan itu berkembang biak tanpa ditangkap bertahun tahun, ikannya besar besar, dan tentunya sehat untuk dikonsumsi," tandas Cik Ujang.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Gunung Kembang, Parsyah menuturkan, tradisi itu sudah ada sejak 2002 lalu, pada saat itu masyarakat di desanya sepakat untuk dibentuk Lubuk Larangan. 

BACA JUGA:Pj Bupati Muba Tinjau Pengerjaan Jalan Penghubung Antar Kecamatan Senilai Rp1,9 Miliar

"Iya, betul, masyarakat kami setuju, kalau sungai di tengah desa kami ini dijadikan Lubuk Larangan, sehingga dapat menghasilkan ikan endemik," bebernya. 

Senada, Ketua Lubuk Larangan di Desa Gunung Kembang, Hensi mengemukakan, pihaknya mempunyai tiga Lubuk Larangan, dengan total panjang 700 meter. 

"Kita punya tiga, yang saat ini Bekarang ikan dengan Bupati Lahat, di bawah lubuk ini, dan lubuk inti, di lubuk inti merupakan tempat pembiakan dan pembesaran ikan, semua indukan berada disana," tutur dia. 

Dalam sekali bekarang, sambung dirinya, pihaknya bisa mendapatkan ikan sebanyak 1,5 ton lebih, apalagi apabila dilaksanakan tiga tahun sekali. 

"Bermacam-macam, ada ikan baung, cengkak, semah, sebarau, semutih, mujair, lampam, dan ikan-ikan endemik penghuni Sungai Kikim lainnya," ungkap Hensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: