Honda

Kakek Usia 72 di Muratara Meregang Nyawa Akibat Terkepung Api Usai Membakar Lahan Kebun Sawit Miliknya

Kakek Usia 72 di Muratara Meregang Nyawa Akibat Terkepung Api Usai Membakar Lahan Kebun Sawit Miliknya

Kakek berusia 72 tahun di Muratara harus meregang nyawa usai membakar lahan kebun sawit miliknya. Nasib miris ini dialami H Muhadi bin Imam Kosmit, warga Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara. Nyawanya meregang akibat membakar lahan di k--Humas Polda Sumsel

“Biasanya korban membersihkan kebun dengan cara membakar sedikit demi sedikit.

Akibat terpaan angin, kemudian api meluas dan melebar. Korban sudah sering mengalami sakit sesak nafas, diduga terkepung api dan kekurangan oksigen saat melakukan pemadaman api sendirian,” tuturnya.


petugas mengamankan barang bukti celana korban dalam kondisi terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning dan sepeda motor yang digunakan korban--Humas Polda Sumsel

BACA JUGA:Dukung Pengembangan UMKM, PT Bukit Asam Raih Penghargaan dari Kadin Sumsel

BACA JUGA:Polda Sumsel Unjuk Kekuatan Personel dan Perlengkapan, Siap Tanggulangi Karhutla di Sumsel

Sementara itu, dari hasil pengecekan yang dilakukan petugas Polres Muratara, Ipda Hermansyah dan tim yang mendatangi lokasi, diperkirakan luas lahan yang terbakar 1/2 hektar sudah dalam kondisi api padam.

Kemudian, petugas mengamankan barang bukti celana korban dalam kondisi terbakar, sepasang sepatu bot warna kuning dan sepeda motor yang digunakan korban.

Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani Sik MH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Pihaknya lantas menghimbau kepada masyarakat agar memiliki kesadaran untuk tidak memanfaatkan musim kemarau dalam membuka lahan/kebun dengan cara membakar. 

BACA JUGA:MAKIN MUDAH! Bayar Pajak dan Retribusi Pasar di OKI Bisa Pakai QRIS dan Virtual Account

BACA JUGA:8 Penyebab Kulit Kering yang Harus Dihindari, Nomor 6 Sering Kamu Lakukan

“Lahan yang kering, udara panas dan angin kencang menjadikan kebakaran sulit dikendalikan sehingga berpotensi meluas dan ini membahayakan, merugikan banyak pihak.

Kita sangat sayangkan kejiadian ini, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua,” tegasnya.

AKBP Koko mengaku jajaran Polda Sumsel dibawah kendai Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, melalui Maklumat Kapolda, menyebaran pamflet dan informasi melalui berbagai media.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: