Mulai Dihantam Isu Antisemit, Kamala Harris Serukan Pembentukan Negara Palestina Merdeka

Melihat dari hasil pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ada spekulasi bahwa Kamala Harris dapat mengambil pendekatan yang lebih keras terhadap Israel jika dia memenangkan pemilihan Presiden AS mendatang.

Langkah tegas yang dilakukan Kamala Haris terkait isu Palestina tersebut, bukannya tanpa hambatan.

BACA JUGA:Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Datangi PWI Sumsel, Ada Apa Ya?

BACA JUGA:Tim Karate Polda Sumsel Borong Medali di Kejuaraan Karate Piala Kapolri 2024, Ini Rinciannya

Tanda-tanda menggunakan isu Palestina untuk menghambat Kamala Haris, mulai ditunjukkan dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satunya dari kubu Partai Republik, pesaing Partai Demokrat yang akan mengusung Kamala Harris maju sebagai kandidat Presiden Wanita Pertama AS.

Sebut saja kritikan keras Rupert Murdoch, pedukung Partai Republik dalam media massa milikntya yang berbasis di New York.

Dalam headline media tersebut, Rupert Murdoch menayangkan berita negatif terkait keputusan Kamala Haris tidak menghadiri pidato Benjamin  Netanyahu di hadapan Kongres AS, Rabu lalu.

BACA JUGA:4 Tipe Orang Kaya Berdasarkan Tingkah Laku, Kamu Termasuk Kategori Mana?

BACA JUGA:92.500 Ton Emas Terpendam di Daratan Historis Sulawesi Utara, Cek Lokasinya

Bahkan, dalam sejumlah aksi unjuk rasa lawan-kawan politiknya, Kamala Harris mulai diserang tuduhan Anti Semit.

Diketahui, Antisemit adalah kebencian terhadap Bangsa Yahudi. 

Antisemitisme paling ekstrem dalam sejarah yakni pembunuhan terhadap kaum Yahudi Eropa yang didukung oleh Nazi Jerman dan kolaboratornya dari 933 hingga 1945.

Sebagai orang kulit berwarna yang menyuarakan dukungan terhadap demonstran pro-Palestina, Kamala Harris memang sangat rentan terhadap tuduhan antisemitisme dari Partai Republik. 

BACA JUGA:92.500 Ton Emas Terpendam di Daratan Historis Sulawesi Utara, Cek Lokasinya

Sumber: