Honda

Pasca Gempa 7.1 M, Jepang Keluarkan Peringatan Potensi Terjadi Gempa Besar

Pasca Gempa 7.1 M, Jepang Keluarkan Peringatan Potensi Terjadi Gempa Besar

Kondisi saat gempa 7.1 M mengguncang sepanjang batas lempeng antara Teluk Suruga di Prefektur Shizuoka dan Laut Hyuganada lepas pantai Kyushu, Jepang, dan peringatan potensi tsunami yang dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang-X/adarwis-

JEPANG, PALPRES.COM - JEPANG mengeluarkan peringatan gempa besar bisa terjadi, pasca gempa berkekuatan 7.1 Magnituto mengguncang Kyushu, Kamis 8 Agustus 2024, waktu setempat.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, gempa raksasa kemungkinan akan terjadi di Palung Nankai berada. 

Bila gempa bumi berskala besar terjadi di wilayah itu pada kemudian hari, maka Badan Meteorologi Jepang memperkirakan gempa kuat dan tsunami besar akan terjadi.

Pihak otorita Jepang pun minta warga diseluruh negara untuk waspada,  dan bisa mengambil tindakan pencegahan terhadap kemungkinan gempa besar tersebut.

BACA JUGA:Cek Bansos yang Cair Pertengahan Agustus 2024 Secara Online di Link cekbansos.kemensos.go.id

BACA JUGA:Inilah Warisan Hindu Tersembunyi di Sumatera Selatan, Begini Keindahan Candi Bumi Ayu Kabupaten PALI

Khususnya di kota-kota di wilayah yang terbentang dari daerah sekitar Tokyo, hingga daerah di selatan Prefektur Okinawa.

Diketahui, gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo melanda barat daya Jepang pada Kamis pagi, dan para ahli mencatat aktivitas seismik masih tinggi.

Para ahli meyakini, gempa Palung Nankai bisa terjadi di sepanjang batas lempeng antara Teluk Suruga di Prefektur Shizuoka dan Laut Hyuganada di lepas pantai Kyushu. 

Kemungkinan gempa tersebut terjadi dalam tiga dekade mendatang, mencapai 70 hingga 80 persen.

BACA JUGA:PLN Icon Plus Sumbagsel Lakukan P3AK Demi Optimasi Keandalan Jaringan Kabel Optik Minimalisir Kecelakaan

BACA JUGA:Kamu mau Tau Cara Muda Mengobati Jerawat di Wajah, Coba Cek Disini

Kekuatannya berkisar antara 8 hingga 9 Magnitudo.

Skenario terburuk  jika  gempa besar itu terjadi, maka  bisa merenggut lebih dari 230.000 nyawa dan menghancurkan sekitar 2 juta bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: