Regional Indonesia Timur Komitmen Tekan Emisi Karbon di Operasi Migas
Komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mendukung dekarbonisasi menuju net zero emission dan peningkatan produksi mendapatkan apresias-Istimewa-
JAKARTA, PALPRES.COM- Komitmen Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mendukung dekarbonisasi menuju net zero emission dan peningkatan produksi mendapatkan apresiasi.
Sengan keterlibatan perusahaan dalam penyusunan rencana aksi penerapan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di Indonesia.
Hal ini terangkum dalam Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Towards Net Zero Emissions: Indonesian Project Development of CCS and CCUS” yang dilaksanakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas).
Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan serta memanfaatkan peluang dalam penerapan project ini di Indonesia.
BACA JUGA:Bangun Citra Positif Perusahaan, Pertamina EP Cepu Raih Top Digital PR Award 2024
BACA JUGA:Semester Pertama 2024 Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Catatkan Produksi Baik
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pembinaan Hulu Migas, Ariana Soemanto sebagai keynote speaker, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto.
BACA JUGA:Pertamina dan Manggala Agni Edukasi dan Pelatihan Karhutla di Desa Pulau Semambu
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Tekan Emisi Kendaraan Perusahaan Wujudkan Langit Biru
Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin dan Deputy Director General, CCS Project Department, JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy Security) Hiroshi Okabe.
FGD ini juga dihadiri oleh Pertamina RU V Balikpapan, BP Berau Ltd, Inpex Masela Ltd, ExxonMobil, Petrochina Jabung, Chevron, dan KKKS lainnya.
Hasil FGD diharapkan menghasilkan dokumen rekomendasi konkret dan rencana aksi mendukung keberhasilan implementasi proyek CCS dan CCUS di Indonesia.
CCUS merupakan teknologi yang dapat diimplementasikan untuk mencapai target penurunan emisi Gas Rumah Kaca dan menghambat kenaikan suhu bumi.
Keuntungan dari implementasi teknologi ini adalah dapat menaikkan produksi minyak dengan proses injeksi C02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: