Citraland
Honda

Refleksi dan Proyeksi 2025, Menag: Membangun di Atas Fondasi Spiritualitas

Refleksi dan Proyeksi 2025, Menag: Membangun di Atas Fondasi Spiritualitas

Menag Nasaruddin Umar foto Bersama dengan para penerima penghargaan Best Practice Penguatan Moderasi Beragama, dalam gelaran Refleksi dan Proyeksi 2025. --

PALPRES.COM- Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar ‘Refleksi dan Proyeksi Kemenag’ dalam menyongsong tahun baru 2025.

Menag Nasaruddin Umar memberikan pesan khusus tentang pentinya spiritualitas dalam pembangunan bangsa.

Refleksi dan Proyeksi Kemenag digelar secara berbeda.

Acara yang berlangsung di Sasoso Langen Budoyo ini dikemas secara santai, diwarnai music teatrikal yang mengangkat tema tentang Harmoni dalam Keberagaman.

BACA JUGA:Kemenag Sumsel Ajak Guru dan Pengawas Sebarkan Nilai-nilai Moderasi Beragama ke Pelajar dan Generasi Muda

BACA JUGA:Biaya Haji 2025 Bakal Lebih Murah, Begini Penjelasan Menag

Hadir, Sekjen Kemenag Ali Ramdhani, Kepala Balitbang dan Diklat Amien Suyitno, para pejabat eselon I dan II, serta staf khusus, staf ahli, dan tenaga ahli Menteri Agama.

Menag dalam kesempatan itu menekankan pentingnya membangun moralitas dan spiritualitas sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, pembangunan tanpa landasan moral hanya akan menghasilkan karya yang rapuh dan tidak bertahan lama.

“Semua bangunan monumental, seperti Piramida di Mesir, Ka’bah di Mekah, hingga Borobudur di Indonesia, dibangun di atas fondasi spiritualitas. Mari kita berniat dan bertindak dengan nilai-nilai ilahi agar hasilnya monumental,” ujar Menag.

Menag juga mengingatkan pentingnya hidup damai di tengah keberagaman.

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan 8 Buku Panduan dan Strategi Pengelolaan Zakat Wakaf

BACA JUGA:Perayaan Natal 2024, Menag: Tebar Cinta Kasih, Kuatkan Bangunan Kemanusiaan

Menurutnya, Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah, dan kerukunan adalah komoditas terpenting yang harus dijaga.

“Indonesia adalah lukisan Tuhan. Jangan ada yang mengacak-acaknya. Kerukunan adalah kebanggaan kita, dan itu lebih berharga daripada minyak atau komoditas lainnya,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: