RDPS
Honda

Putin Ancam NATO Untuk Perang Langsung! Ini Respon AS dan NATO Menanggapi Ancaman Rusia

Putin Ancam NATO Untuk Perang Langsung! Ini Respon AS dan NATO Menanggapi Ancaman Rusia

Putin menyatakan kemarahan atas keputusan Barat yang dilaporkan mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Barat untuk serangan jarak jauh di wilayah Rusia.-Foto Youtube Data Fakta-

Sejalan dengan itu Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata bagi Ukraina pun di internal AS.

Para legislator dilaporkan telah meminta pemerintah melonggarkan pembatasan dengan dalih Ukraina sedang berjuang di medan perang dan berisiko didesak mundur Rusia.

BACA JUGA:Takut Dengan Kekuatan Tempur Rusia! Anggota NATO Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Ukraina

BACA JUGA:Rusia Serang Ukraina Besar-Besaran? Ini Fakta Sebenarnya

Sebagai catatan AS mengizinkan serangan lintas batas terbatas ke Rusia menggunakan senjata yang disediakan selama ini.

Perdana Menteri Inggris K Starmer menjadi orang pertama dari kubu NATO yang bereaksi setelah Putin mengeluarkan peringatan tentang potensi konflik langsung.

Menanggapi ultimatum Starmer nyatanya tidak memberikan sinyal terkait keputusan apakah Ukraina diizinkan menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia atau tidak.

Sebaliknya saat ditanya apakah dirinya telah membujuk Biden untuk mengizinkan Ukraina meluncurkan rudal jarak jauh Storm Shadow ke Rusia.

BACA JUGA:Serang Balik Rusia, Ukraina Berhasil Menguasai Wilayah Kursk

BACA JUGA:Bantu Rusia, Komandan Militer Chechnya Siap Bawa Ukraina Menuju Kehancuran

Starmer hanya menjawab secara gamblang mengatakan usai pertemuan dengan Presiden AS Joe zBiden di Washington.

Ia menyebut bahwa diskusi mereka mencakup berbagai isu termasuk Ukraina Timur Tengah dan Indo Pasifik.

Bersamaan dengan momen tersebut keributan juga terjadi di Rusia setelah 6 diplomat Inggris diusir dari Moskow karena dituduh melakukan mata-mata dan sabotase.

Badan kKeamanan FSB Rusia mengatakan keenam orang itu bekerja di departemen politik kedutaan Inggris di Moskow.

BACA JUGA:Rusia Bantah Bom RS Anak-anak, Malah Sebut Rudal Ukraina Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: