RDPS
Honda

Sekda Sumsel Buka Lokakarya Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan

Sekda Sumsel Buka Lokakarya Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan

dalam pengelolan lahan gambut pemprov sumsel berikan lokakarya--Humas Pemprov Sumsel

PALEMBANG, PALPRES.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H Edward Candra, MH membuka dengan resmi lokakarya Diskusi #Pahlawan Gambut-Terus Jaga Gambut

bertempat di Hotel Beston Palembang, Kamis 26 Septenber 2024

Sekda Edward  Candra dalam sambutannya menegaskan, sejak tahun 2020, ICRAF Indonesia juga telah melakukan kegiatan riset aksi di  Provinsi Sumsel  dan Kalimantan Barat, dengan tajuk Improving the Management of Peatlands and the Capacities of Stakeholders in Indonesia (Peat-IMPACTS).

Selain itu Peat IMPACTS juga bertujuan untuk mendukung Pemerintah pusat dalam mewujudkan target NDC, dengan mengurangi emisi dari kebakaran dan pengeringan lahan gambut melalui tata kelola lanskap gambut yang baik.

BACA JUGA:3 Area Wisata Di Benteng Kuto Besak Palembang Ini Bakal Jadi Destinasi Heritage Seperti Di Yogyakarta!

BACA JUGA:Mobil Daihatsu Sigra Masih Menjadi Mobil Terlaris di Sumsel Dengan Terjual Sebanyak 6.300 Unit

peningkatan kapasitas petani gambut untuk menghasilkan rantai pasokan yang berkelanjutan, serta tata kelola iklim yang adil dan efektif melalui mekanisme investasi bersama dan ketersediaan pengetahuan mengenai restorasi gambut. 

“Pada saat diskusi nanti, diharapkan partisipasi Bapak/Ibu Perangkat Daerah dan Mitra Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan, untuk dapat memberi saran dan usulan mengenai Pengelolaan Lahan Gambut Dan Kapasitas Pemangku Kepentingan Di Indonesia Melalui Peat Impacts,” harapnya. 

Edward menyebut Provinsi  Sumsel memiliki kekhasan,  sebagian besar wilayahnya, merupakan dataran rendah sehingga mempunyai tingkat keterpaparan tinggi terhadap perubahan iklim dengan kawasan hutan dan perairan seluas 3.385.046,49 hektar atau sekitar 38,81% dari luas wilayahnya. 

“Upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah melalui berbagai program seperti restorasi ekosistem gambut dengan pembasahan kembali, revegetasi, dan revitalisasi mata pencaharian,” jelasnya.

BACA JUGA:PT Bukit Asam Sabet 5 Penghargaan Good Mining Practice dari Kementerian ESDM

BACA JUGA:Siang Ini Gempa Guncang Teluk Wodama Papua Barat, Kedalamannya 10 Km, Tak berpotensi Tsunami

Sementara Direktur ICRAF Program Indonesia Andree Ekadinata dalam laporannya mengatakan, salah satu solusi pengelolaan lahan berkelanjutan. Solusi penghidupan yang baik di lahan gambut diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan kerja keras dari semua pihak. 

“Kegiatan ini  berikan judul singkat sebagai pahlawan gambut, untuk mengingatkan kita semua bahwa melakukan kegiatan lahan gambut itu tidak mudah dan membangun solusi bersama untuk pengelolaan lahan gambut butuh kerjasama semua pihak,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: