Inilah Sejarah Glodok, Kawasan Chinatown Terbesar di Indonesia
Ilustrasi sejarah glodok, kawasan Chinatown terbesar di Indonesia-pixabay-
Situasi ini menbuat pihak VOC melakukan pemindahan paksa pada migran yang tak terdaftar ke pos-pos terdepan Belanda di wilayah Ceylon (Sri Lanka).
Kabar ini tentunya mengkhawatirkan orang-orang Tionghoa di wilayah Batavia karena beredar kabar bahwa pemindahan ini merupakan cara untuk membuang mereka ke laut.
BACA JUGA:Ini loh 5 Jenis Makanan yang Bisa Bikin Kulit Kamu Berkilau dan Tidak Kusam
Di tahun 1740, wilayah sekitar Batavia menjadi saksi pemberontakan yang dilakukan pada petani Tionghoa.
Pemberotakan ini berakibat ribuan rumah orang Tionghoa dijarah dan dibakar.
Ketika pembantaian terjadi, perkampungan orang Tionghoa berada di sebelah utara Glodok.
VOC pun membangun kawasan baru untuk mereka yang lokasinya sedikit di luar tembok kota dan saat ini dikenal dengan Glodok.
BACA JUGA:Khasiat Utama Mustika Jadi Incaran Orang Lain
BACA JUGA:Ternyata Burung Perkutut Putih Memiliki Khasiat Spritual Luar Biasa
Glodok kala itu dijadikan oleh VOC sebagai kawasan isolasi orang-orang Tionghoa supaya mudah dikontrol dan menjadi alasan keamanan pihak kolonial Belanda.
Sejarah penaman Glodok sendiri beragam, ada yang mengungkap dari Bahasa Sunda yang artinya pintu masuk ke sebuah rumah.
Sebab, dulunya Jakarta sempat menjadi pintu gerbang Kerajaan Sunda Kuno.
Ada juga yang menyatakan bahwa nama Glodok berasal dari kata Grojok yang mengacu pada suara kucuran air dari pancuran.
BACA JUGA:Motor Listrik Menjamur! Yamaha Siapkan Kejutan di IMOS 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: