Karya UMKM Binaan Pupuk Indonesia Ramaikan Panggung JFW 2025, Hadirkan Koleksi Kain Songket Palembang
Karya UMKM Binaan Pupuk Indonesia Ramaikan Panggung JFW 2025, Hadirkan Koleksi Kain Songket Palembang-ig/@jfwofficial-
PIKA-PI juga secara aktif membantu UMKM binaan untuk mendapatkan eksposur melalui bazaar dan pameran di skala nasional maupun internasional.
"Selain mengusung misi pelestarian budaya melalui JFW, kami juga memberdayakan para perajin songket yang selama ini bekerja di balik layar, menuju panggung yang lebih bersinar. Kami percaya bahwa dengan memberikan dukungan bagi tangan-tangan terampil yang melahirkan karya memukau dunia tersebut, dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi dari sektor ekonomi kreatif,"terangnya.
BACA JUGA:Pupuk Indonesia Siapkan 355.313 Ton Pupuk Subsidi Untuk Aceh Hingga Jawa Tengah
BACA JUGA:Bigissimo Satu-satunya Brand Fashion yang Hadirkan Model Plus Size di JFW 2024, Yuk Intip Koleksinya
Di ajang JFW 2025, karya UMKM binaan Pupuk Indonesia yaitu kain songket Palembang ditampilkan dalam tema “Pupuk Indonesia Menenun Benang Emas Sriwidjaja”.
Tema ini memiliki makna yaitu setiap helai songket yang dipamerkan dibentuk dari benang emas dengan liuk motif yang menggambarkan hidup penuh lika-liku seperti pelayaran punggawa Sriwijaya.
Selain itu, partisipasi dalam ajang ini juga merupakan komitmen Pupuk Indonesia untuk mempromosikan sekaligus mengokohkan kain songket sebagai warisan budaya asli Indonesia di kancah global.
“Kolaborasi kreatif ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong untuk memajukan wastra nusantara dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh. Kami optimis, dengan dukungan berkelanjutan, UMKM binaan akan semakin berdaya saing, dan warisan budaya Indonesia dapat terus lestari sekaligus menjadi kekuatan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” tutup Tata.
Kolaborasi Temma Prasetio dan Maya Ratih Meramu Keindahan Wastra Songket Karya UMKM Binaan Pupuk Indonesia dengan Sentuhan Fesyen Kontemporer
Temma Prasetio adalah desainer menswear yang memulai debutnya di industri fashion Indonesia setelah menjadi pemenang kedua dari Lomba Perancang Mode (LPM) Menswear 2018 serta sempat menampilkan Tenun NTT di panggung Dubai Fashion Week.
Koleksi kali ini, Temma meramu kain songket Palembang dengan pewarna alam yang indah menjadi sebuah koleksi busana yang tidak hanya stylish dan trendi, namun juga memiliki daya pakai yang tinggi.
Temma Prasetio, mengatakan menggabungkan tradisi dengan tren masa kini adalah tantangan menarik.
"Dalam koleksi ini, saya ingin menunjukkan bahwa kain songket bukan hanya sehelai kain, tapi juga simbol identitas yang bisa relevan dalam gaya hidup modern. Dengan sentuhan kontemporer, saya berharap wastra nusantara dapat diapresiasi lebih luas, baik di dalam negeri maupun di mancanegara,"ucapnya.
Sementara itu, Designer Maya Ratih memadukan keindahan kain warisan nusantara songket Palembang dengan bahan-bahan mewah seperti jacquard, velvet, taffeta dan linen yang bukan hanya sebagai wujud pelestarian budaya, tetapi juga peran penting UMKM dalam menjaga dan memperkenalkan nilai tradisional serta pemberdayaan perempuan.
“Kain songket Palembang adalah warisan budaya yang sarat akan makna. Dalam koleksi ini, saya meramu elemen-elemen mewah untuk memberikan kesan elegan tanpa melupakan akar tradisionalnya. Bagi saya, ini adalah cara untuk menampilkan kekayaan warisan lokal, sekaligus memberdayakan para perempuan yang bekerja di balik produksi kain tersebut,” ungkap Maya Ratih.
Kolaborasi kreatif ini juga dimulai dari penyuluhan serta inspirasi desain yang dilakukan oleh Tata Rahmad Pribadi dan kedua designer kepada UMKM Wastra di Sumatera Selatan serta beberapa kota lainnya, yang menghasilkan motif-motif kreasi baru dalam kain songket Palembang, seperti motif Setir Nahkoda Kapal dan motif Burung Phoenix yang keduanya memiliki makna filosofi kehidupan mendalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: