Citraland
Honda

BIASA Mempersembahkan ‘The Rhapsody Collection', Rayakan 30 Tahun di JFW 2025

BIASA Mempersembahkan ‘The Rhapsody Collection', Rayakan 30 Tahun di JFW 2025

BIASA merayakan 30 tahun dengan presentasi koleksi eksklusif ‘Rhapsody’ di Jakarta Fashion Week 2025.--

PALPRES.COM- BIASA merayakan 30 tahun dengan presentasi koleksi eksklusif ‘Rhapsody’ di Jakarta Fashion Week 2025.

Didirikan oleh desainer dan pemilik galeri seni, Susanna Perini, pada tahun 1994, BIASA memiliki kombinasi unik antara visi artistik, keahlian, dan koneksi budaya yang telah membuatnya bertumbuh dari tahun ke tahun.

Memadukan kerajinan lokal dengan gaya minimalis Italia dan sentuhan modern, jenama ini telah menciptakan gaya unik yang menarik bagi audiens lokal dan internasional.

Dedikasi BIASA terhadap 'slow fashion' menjadi sangat penting dalam perjalanannya, sebuah etos yang telah membuat jenama ini tumbuh dengan kehadiran yang kuat melalui banyaknya butik dan galeri seni di Bali dan Jakarta, serta penggemar internasional yang besar.

BACA JUGA:Karya UMKM Binaan Pupuk Indonesia Ramaikan Panggung JFW 2025, Hadirkan Koleksi Kain Songket Palembang

BACA JUGA:Bigissimo Satu-satunya Brand Fashion yang Hadirkan Model Plus Size di JFW 2024, Yuk Intip Koleksinya

Koleksi 'Rhapsody' menggambarkan visi Pendiri dan Direktur Kreatif, Susanna Perini, di balik jenama ini; “sebuah karya berupa satu gerakan yang bersifat episodik namun terintegrasi, mengalir bebas dalam struktur, menyajikan berbagai suasana hati, warna, dan nada suara yang sangat kontras; kebebasan dalam bentuk dengan suasana inspirasi yang spontan dan rasa improvisasi.”

Mencerminkan esensi musikal dan puitis ini, 'Rhapsody' BIASA ditampilkan melalui tiga cerita yang saling berhubungan: Harmony, Nature, dan 'Sangha' (komunitas). Setiap narasi dijalin dengan indah dan rumit untuk menghadirkan koleksi yang mengedepankan prinsip-prinsip utama dari jenama ini, sejalan dengan filosofi, warisan, dan gaya khas BIASA, yaitu 'Extraordinary Simplicity.’

Harmoni 

'Saput Poleng' asal Bali, sebuah motif kotak-kotak suci yang melambangkan filosofi dualisme timbal balik: terang dan gelap, suka dan duka, baik dan jahat.

Disajikan dalam warna hitam dan putih yang mewakili sejarah BIASA, warna-warna kontras ini merupakan simbol keseimbangan dan harmoni. 

BACA JUGA:Meriahkan HUT Kota Lubuklinggau Ke- 23, Puluhan Pelajar Ikuti Lomba Fashion Recycle Show

BACA JUGA:Perkenalkan Koleksi Eco-Friendly, Brand Indonesia RAEGITAZORO Meriahkan Moscow Fashion Week

Dikenal dengan fokusnya pada seni buatan tangan, setiap koleksi ini menampilkan hasil karya tangan yang rumit, mulai dari bordir dan appliqué hingga macramé serta sentuhan akhir yang dijahit dengan tangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: