Citraland
Honda

GAWAT! Kecanduan Judol, Kini Total 100 Orang Jalani Terapi kesehatan di RS

GAWAT! Kecanduan Judol, Kini Total 100 Orang Jalani Terapi kesehatan di RS

GAWAT! Kecanduan Judol, Kini Total 100 Orang Jalani Terapi kesehatan di RS--Istimewa

JAKARTA, PALPRES.COM - Kini sudah ada Puluhan orang dilaporkan menjalani rawat inap di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat kecanduan judi online

Yang dimana itu untuk Angka bahkan sudah mendekati 100 pasien.

Lalu menurut Kepala Divisi Psikiatri RSCM dr Kristiana Siste Kurniasanti mengatakan ada sebuah peningkatan pasien akibat judi online yang cukup besar selama 2024, terutama pada awal tahun. 

Yang dimana meski tampak mengkhawatirkan, Kristiana mengatakan hal ini menjadi pertanda baik karena kesadaran orang akan kesehatan mental semakin besar.

BACA JUGA:MALANG! Niat COD Motor Pemuda di Palembang, Dicolong Pembeli

BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Ngopi Keren di Palembang Pas Weekend, Harga Terjangkau Banyak Spot Foto!

"Jadi untuk Jumlahnya itu kalau yang dirawat inap pada mendekati angka 100 dan yang dirawat jalan itu dua kali lipat dari angka yang dirawat inap," jelas dr Kristiana pada Jumat (8/11/2024).

Menurut Kristiana ia sangat meyakini bahwasanya jumlah ini masih sebagian kecil saja dari fenomena kecanduan judi online yang terjadi di masyarakat. 

Adapun itu untuk Tren judi online sendiri diketahui mulai menjamur pada 2021 ketika pandemi. 

Sehingga terlebih ketika pinjaman online semakin mudah didapatkan.

BACA JUGA:BRI Kurangi Jumlah Kantor, Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink

BACA JUGA:Serie A Cagliari vs Milan: Preview, Kabar Tim, Susunan Pemain dan Prediksi Skor

Adapun itu untuk umlah pasien kecanduan judi online secara nasional jauh lebih besar dan terjadi di banyak wilayah, bukan hanya di perkotaan. Rentang usia pecandu judi online juga beragam, mulai dari remaja hingga lansia.

"Sehingga dari kasus-kasus ini adalah kasus yang kami temui di klinik Adiksi RSCM dan memang usianya kebanyakan adalah usia produktif, dari remaja kemudian juga sampai dewasa muda, yaitu sekitar 40 tahun. Namun, juga kami menemui pasien-pasien yang sudah berusia lebih dari 60 tahun," ujar dr Kristina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: