Demi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca, pemprov Sumsel Optimalkan Lahan Gambut
Demi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca, pemprov Sumsel Optimalkan Lahan Gambut --Istimewa
PALEMBANG, PALPRES.COM - Emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi fokus utama setiap negara.
Jadi Di Indonesia, berbagai pihak berupaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca tersebut, di antaranya dengan pengelolaan lahan gambut.
Sehingga dalam praktiknya sangat masih ditemui berbagai kendala.
Lalu dalam agar bernilai ekonomis, pengelolaan lahan gambut harus membuat drainase untuk menurunkan muka air tanah, namun praktik tersebut dapat membuat lahan kering dan rentan terbakar.
"Jadi dalam Penurunan lahan atau subsidence dan meningkatnya emisi GRK adalah dampak dari aktivitas ekonomi di lahan gambut," ujar Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk Kementerian Pertanian Ladiyani Retno Widowatin
BACA JUGA:MANTAP! Pemkot Palembang Kini Perketat Perjalanan Dinas, Demi Hemat Anggaran
BACA JUGA:ATURAN BARU! Segini Nominal Gaji PNS yang Akan Diterima Bulan Desember 2024
Sehingga pemerintah akan menetapkan target penurunan GRK 29 persen pada 2030 dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
Tentunya hal ini akan menjadi strategi penurunan dengan mengurangi deforestasi, mencegah kebakaran, dan memperkuat tata kelola gambut melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Jadi upaya ini berkolaborasi dengan Kementan-International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) dan BRIN dalam proyek Peat-Impact (Improving the Management of Peatlands and the Capacities of Stakeholders) di Indonesia.
Sehingga proyek ini akan dilakukan di Sumsel dan Kalbar sejak 2020, untuk mendukung target NDC melalui pengelolaan lanskap gambut yang baik dan penguatan kapasitas petani melalui pelatihan dan praktik budidaya pertanian.
BACA JUGA:Jelang Tutup Tahun, HK Geber 2 Proyek Infrastruktur di Jawa, Ini Lokasinya
BACA JUGA:Harumkan Nama Sumsel, Key Giffary Sabet Gelar Puteri Anak Indonesia Pariwisata 2024
Jadi dalam Sekretaris dalam Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementan Haris Syahbuddin menambahkan, ekosistem gambut Indonesia dengan luas Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) mencapai 24 juta hektar, punya peran dalam mitigasi perubahan iklim global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: