Citraland
Honda

TAK DISANGKA, Ada Peran Indonesia dalam Sejarah Islam Afrika Selatan, Ini Buktinya

 TAK DISANGKA, Ada Peran Indonesia dalam Sejarah Islam Afrika Selatan, Ini Buktinya

Ketua Tim Negeri Rempah Foundation, Yanuardi Syukur berada di depan Konsul Jenderal RI di Cape Town, Afrika Selatan.-SMSI-

Menurut Tudiono, beberapa nama seperti Syekh Yusuf al-Makassari di abad ke-17 dan Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam dari Tidore pada abad ke-18.

BACA JUGA:Diminta Jaga Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional, Ini Pesan Hashim pada SMSI

BACA JUGA:Ekspedisi Toba SMSI 2023, Menapak Sejarah Danau Purba yang Indah

Inspirator kemerdekaan Afrika Selatan

Para tokoh tersebut, lanjut Tudiono, menjadi inspirator tidak hanya bagi penyebaran Islam, tapi juga bagi kemerdekaan Afrika Selatan hingga saat ini. 

Pada setiap tahun, Tudiono juga menggelar berbagai event kultural dan ekonomi untuk mendekatkan antara Indonesia dan Afsel.

Sementara Ketua Tim Negeri Rempah Foundation, Yanuardi Syukur menjelaskan bahwa Mantan Presiden Afsel Nelson Mandela bahkan menganggap dua tokoh tersebut sebagai inspirator dalam perjuangan bangsanya. 

BACA JUGA:Taiwan Gelar Festival Lentera, SMSI Kirim Delegasi

BACA JUGA:SMSI Kecam Keras Penembakan Wartawan Al- Jazeera

Ketika Nelson Mandela dibebaskan, jelas  Yanuardi, lokasi pertama yang ia kunjungi adalah makam Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam di komplek Tana Baru, Cape Town.


Nelson Mandela adalah seorang aktivis anti-apartheid, politisi, dan Presiden Afrika Selatan ke-1 dari ras kulit hitam.-IG@nelson_mandela_oficial-

Tak jauh dari kuburannya, juga masih berdiri Masjid al-Auwal, yakni masjid pertama di Afsel yang terletak di Jalan Dorp, yang didirikan oleh Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam setelah dibebaskan dari penjara di Robben Island. 

Masjid tersebut hingga kini masih eksis sebagai simbol perjuangan umat Islam Cape Town untuk pengakuan islam dan kebebasan beribadah. 

Menurut saat berkunjung ke lokasi masjid, tempat ibadah laki-laki berada di lantai dasar dan lantai duanya menjadi madrasah sore untuk anak-anak Muslim Cape Town serta tempat shalat perempuan. 

BACA JUGA:Kenang 48 Tahun Kerja Sama Taiwan-Indonesia, Taiwan Technical Mission Paparkan Hal Ini

BACA JUGA:Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional di Taiwan, Ini Kategorinya

Pahlawan Nasional Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: smsi