Citraland
Honda

Berdiri Tahun 1983, Inilah Pondok Pesantren Khusus Tuna Netra di Banten

Berdiri Tahun 1983, Inilah Pondok Pesantren Khusus Tuna Netra di Banten

Ilustrasi pondok pesantren khusus tuna netra di Banten-pixabay-

Karena itulah, diperlukan lembaga pendidikan khusus untuk menaungi muslim tuna netra untuk menyediakan akses belajar dan membaca.

Sehingga kemudian tercetuslah Yayasan Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Banten sebagai wadah untuk menaungi gerakan tersebut agar bisa lebih terarah dan masif.

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Tegaskan Komitmen Keselamatan Melalui Mindset dan Culture Day

BACA JUGA:Motor Bebek Baru Ini Jadi Pesaing Honda Supra X 125, Harga Lebih Murah?

Pendiri dari Pondok Pesantren di Banten ini, Almarhum Raden Halim Saleh berkeliling untuk mencari tuna netra agar bisa mengaji Alquran.

Sebagai tempat pendidikan agama bagi para tuna netra, maka buku-buku yang digunakan untuk pembelajaran juga menggunakan abjad braile, termasuk pada Alquran.

Kala itu, ketersediaan Alquran dengan huruf braille masih sangat terbatas sehingga para jamaah harus bergantian saat mengaji.

Bahkan, Alquran braille yang digunakan pada waktu itu juga masih menggunakan bahan plastik.

BACA JUGA:Raksasa Serie A Ini Jadi Klub yang Pertama Ajukan Penawaran Resmi untuk Marcus Rashford

BACA JUGA:BAZNAS Kota Lubuk Linggau Resmikan Rumah Layak Huni dan Pendistribusian Beasiswa

Awalnya, yayasan tersebut memang memproduksi Alquran dan buku-buku Islami dengan huruf braille, dan seiring berjalannyawaktu ternyata masih banyak tuna netra yang belum mempunyai Alquran braille di Indonesia.

Dimana penggunaan huruf braille pada Alquran ini berbeda dengan yang umumnya digunakan pada buku-buku tulisan latin.

Terdapat simbol khusus yang digunakan sebagai penanda huruf-huruf hijaiyah di Alquran sesuai dengan kesepakatan para ulama.

Namun demikian, walaupun sudah mempunyai Alquran huruf braille tidak menjamin para tuna netra bisa membaca dikarenakan minimnya tenaga pengajar di Indonesia.

BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis di Palembang Cukup Dengan Anggaran Rp 6-10 Ribu, Begini Kata Penyedia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: