Honda

Kampung Miliarder di Garut, Berderet Rumah Megah dan Mewah, Ternyata Ini Pekerjaan Warganya

Kampung Miliarder di Garut, Berderet Rumah Megah dan Mewah, Ternyata Ini Pekerjaan Warganya

Ilustrasi kampung miliarder di Garut, berderet rumah megah dan mewah, ternyata ini pekerjaan warganya.-Unsplash.com/Anastase Maragos-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kabupaten Garut, Jawa Barat termasuk daerah termiskin

Namun demikian, kabupaten ini justru memiliki kampung miliarder di mana warganya adalah para orang kaya.

Penduduk kampung miliarder sibuk bekerja hingga menjadi orang yang berkecukupan.

Mereka tinggal di rumah megah dan mewah. 

BACA JUGA:Kampung Janda di Pasuruan, Gratis Tinggal di Sini, Tapi Syaratnya?

Hal ini sungguh kontradiktif dengan predikat Kabupaten Garut sebagai daerah termiskin di Jawa Barat. 

Menurut BPS Jawa Barat, hingga tahun 2023, Garut menempati peringkat kedua sebagai kabupaten termiskin di Jawa Barat di bawah Bogor.

Disebutkan bahwa Kabupaten Garut memiliki 276,7 (ribu jiwa) penduduk miskin dengan UMK/UMR seniai Rp2.117.318,31.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan bahwa kemiskinan Kabupaten Garut mencapai angka 10,4 persen dengan 82 ribu jiwa mengalami kemiskinan ekstrem.

BACA JUGA:Kampung Mati di Temanggung, Terisolir dan Berada di Tengah Hutan, Penduduknya Pergi Karena Hal Ini

Namun siapa sangka, di kabupaten termiskin ini terdapat kampung miliarder dengan deretan rumah mewah bak istana.

Kampung miliarder tersebut terletak di Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Garut.

Para orang kaya ini tidak tinggal di perkotaan.

Mereka justru menetap di lereng gunung.

BACA JUGA:Kampung Unik di Sulawesi Tengah yang Mayoritas Warganya Kembar Identik

Bagai rumah berlapis emas, deretan rumah tersebut memiliki pola serupa dengan pilar-pilar besar nan tinggi seperti istana.

Rumah-rumah mewah di kampung miliarder adalah milik bos yang punya usaha pembuatan tas. 

Sejumlah bangunan mewah di kampung itu memiliki pola serupa yaitu punya pilar besar yang menjulang.

Selain itu, pagar-pagar rumah itu terbilang tinggi dilengkapi ornamen yang glamor. 

BACA JUGA:Kampung Terpencil di Sulawesi Selatan, Pemandangannya Eksotis, Dijuluki Kingkong Stone, Ini Alasannya

Sentuhan itu menambah kesan bahwa rumah-rumah di kampung itu bak istana milik sultan.

Ada setidaknya lebih dari 50 rumah mewah di kampung ini.

Pemiliki rumah atau sang orang-orang kaya tersebut adalah para produsen tas yang sudah sejak dulu tinggal di wilayah itu.

Mereka sejak lahir sudah tinggal di kampung tersebut. 

BACA JUGA:Kampung Terpencil di Ponorogo, Warga Tanam Singkong Karena Tidak Makan Nasi, Alasannya Bikin Sedih

Meski begitu, tidak ada kecemburuan sosial di kampung ini.

Warga kampung justru sangat bersyukur dengan adanya orang-orang kaya di sana. 

Sebab, kebanyakan warga di Kampung Pangauban menyambung hidup di bawah naungan para orang kaya itu.

Biasanya, warga kampung diberdayakan menjadi pekerja freelance untuk mengerjakan proyek tas. 

Bahkan, kebanyakan warga kampung di rumahnya memiliki mesin jahit.

Penghasilan dari menjahit proyek tas cukup lumayan menambah biaya kebutuhan hidup warga.

Makanya tidak ada pengangguran di kampung ini. 

Semua warganya bekerja membuat tas. 

Produk tas yang dihasilkan dari kampung ini tidak hanya untuk dijual di dalam negeri, tapi sudah merambah mancanegara. 

Tidak heran kalau ada banyak orang kaya di kampung miliarder tersebut. 

Mereka membantu para warga setempat dalam membuka lapangan kerja, khususnya dalam pengerjaan proyek tas.

Satu yang paling unik, tidak ada pemuda di kampung ini yang berleha-leha. 

Seluruh pemuda produktif mengolah tas dan menghasilkan pundi-pundi uang setiap harinya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: