Honda

Ternyata Sholat Idul Fitri Tidak Harus di Masjid? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ternyata Sholat Idul Fitri Tidak Harus di Masjid? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ternyata Sholat Idul Fitri Tidak Harus di Masjid? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat--Freepik

PALPRES.COM- Mendekati hari raya Idul Fitri, Ustaz Adi Hidayat membagikan pengetahuan mengenai perbedaan pelaksanaan Sholat Idul Fitri.

Seperti di lapangan terbuka dibandingkan dengan di dalam masjid, berdasarkan hadis Rasulullah Muhammad SAW.

Hadis yang dikutipnya, nomor 956 dalam riwayat Al Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri, menyatakan bahwa Rasulullah SAW biasa keluar untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri dan Idul Adha di tempat terbuka, bukan di dalam masjid.

Namun, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa kata 'mushola' yang disebutkan dalam hadis tersebut memiliki makna yang berbeda, dengan konsep mushola yang umumnya dipahami oleh masyarakat Indonesia. 

BACA JUGA:Emang Boleh Bayar Zakat Fitrah Pakai Uang? Simak Penjelasan Lengkap Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Ustadz Abdul Somad: Jangan Sampai Salah! Ini Niat, Syarat, Ketentuan Zakat Fitrah, dan Batas Waktu Menunaikan

“Jangan salah tangkap, karena kalau disebutkan di Indonesia mushola itu tempatnya kecil, sempit,” katanya.

Beliau menekankan bahwa mushola dalam hadis tersebut merujuk kepada tempat salat yang luas.

Bukan tempat kecil dan sempit seperti yang sering digambarkan orang Indonesia.

“Kalau di mal pinggir toilet, bukan, ya. Mushola yang dimaksud di sana artinya tempat salat,” imbuhnya.

BACA JUGA:Emang Boleh Menjual Makanan di Siang hari Saat Ramadhan? Ustadz Abdul Somad Berikan Penjelasan

BACA JUGA:Ikut Puasa Ramadhan Tapi Tidak Sholat Wajib, Bagaimana Hukumnya? Yuk Simak Kata Ustadz Adi Hidayat

Penjelasan ini memperlihatkan bahwa dalam bahasa Arab, konsep mushola memiliki makna yang lebih umum, dan bisa jadi lebih besar daripada masjid. 

Hal ini sesuai dengan situasi pada masa Rasulullah SAW di mana mushola, tidak selalu merujuk kepada masjid, tetapi bisa juga kepada tempat terbuka seperti lapangan.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pada masa itu, masjid yang ada masih relatif kecil sehingga tidak mampu menampung semua jemaah. 

“Kalau dirujuk lagi ke situasi zaman Rasulullah, disebutkan mushola berarti bukan masjid, melainkan tempat di luar masjid yang biasanya disebut lapangan,” tegasnya. 

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Ibu Hamil Berpuasa? Simak Dulu Penjelasan Lengkap Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Golongan Orang yang Rugi Saat Puasa Ramadhan, Siapa Mereka? Simak Apa Kata Ustadz Das'ad Latif

Oleh karena itu, Rasulullah SAW memilih untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di lapangan yang lebih luas.

Namun, beliau menegaskan bahwa jika masjid memiliki kapasitas yang cukup luas untuk menampung semua jemaah.

Dan kondisinya lebih kondusif daripada lapangan terbuka, maka lebih baik untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di dalam masjid.

Contoh yang diberikan yaitu Masjid Nabawi di Madinah yang saat ini sudah sangat luas. 

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Donor Darah Saat Puasa, Apakah Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Apakah Boleh Sholat Tahajud Setelah Sholat Witir Tarawih di Bulan Ramadhan? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

“Antum jangan lihat Masjid Nabawi yang sekarang sudah jauh mengalami renovasi berkali-kali lipat,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Masyarakat setempat, termasuk orang Indonesia yang berkunjung untuk ibadah umrah, biasanya melaksanakan Sholat Idul Fitri di masjid tersebut.

Prinsip yang sama dapat diterapkan di masyarakat modern saat ini. 

Jika masjid memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menampung semua jemaah, maka lebih baik untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di dalam masjid daripada di lapangan terbuka.

BACA JUGA:Niat Berpuasa Tapi Tidak Sahur, Apakah Boleh? Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

BACA JUGA:Hukum Puasa Ramadhan Tapi Masih Pacaran, Apakah Boleh? Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad

“Tapi kalau masjidnya lebih luas dibandingkan lapangannya atau cukup menampung jemaah sedangkan keadaan lapangan tidak kondusif maka sholatlah di masjid supaya lebih afdol,” tambahnya. 

Ustaz Adi Hidayat juga menekankan bahwa dalam situasi cuaca yang tidak mendukung.

Seperti hujan yang cukup deras, disarankan untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di dalam masjid agar jemaah bisa terlindungi dan pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan lebih baik.

“Lalu Rasulullah memerintahkan balik ke masjid supaya lebih ternaung, lebih tenang, dan khutbahnya bisa terlaksana, dan lain-lain,” jelasnya. 

BACA JUGA:Jangan Jadi Orang yang Celaka! Ini Tips Memaksimalkan Ibadah Puasa Ramadhan 2024 Ala Ustadz Das’ad Latif

BACA JUGA:Jangan Dianggap Main-main! Muslim Harus Bersikap Begini Ketika Menyambut Ramadhan, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Sama seperti sekarang kalau cuaca kelihatan mendung atau diduga kuat misalnya akan turun hujan, siap-siap pasang tenda atau bisa di dalam masjid.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abdurrahman Bin Sahar, sahabat Nabi SAW yang masuk Islam pada tahun ketujuh kenabian.

Disebutkan bahwa saat terjadi hujan yang lebat sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri, Rasulullah SAW memerintahkan jemaah untuk kembali ke masjid.

Agar bisa terlindungi dan pelaksanaan salat serta khutbahnya dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

BACA JUGA:Sering Dianggap Sepele, Ternyata Hal Ini Bikin Puasa Jadi Sia-sia, Berikut Kata Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Pahala Double, Ustadz Adi Hidayat Beberkan 3 Amalan Pokok yang Wajib Dilakukan Saat Puasa Ramadhan

Hal ini menggambarkan bahwa dalam ajaran Islam, kenyamanan dan keamanan jemaah dalam melaksanakan ibadah menjadi prioritas utama. 

Oleh karena itu, dalam memilih tempat pelaksanaan Shplat Idul Fitri, penting untuk mempertimbangkan kapasitas tempat ibadah serta kondisi lingkungan sekitarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: