Banner Honda PCX

Sumsel Catat Inflasi Bulan April 2025 Sebesar 1,39 Persen

Sumsel Catat Inflasi Bulan April 2025 Sebesar 1,39 Persen

Kepala Kanwil BI Sumsel, Ricky P Gozali menyampaikan update inflasi bulanan di Provinsi Sumsel --

PALEMBANG,PALPRES.COM- Provinsi Sumatera Selatan kembali mencatatkan inflasi yang terkendali pada April 2025 dengan inflasi sebesar 1,39% (mtm), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,53% (mtm).

Secara tahunan, realisasi inflasi Sumsel tercatat meningkat menjadi sebesar 2,74% (yoy) dari bulan sebelumnya (1,77%; yoy), masih berada dalam sasaran inflasi 2,5±1%.

Perkembangan tersebut juga sejalan dengan inflasi nasional yang juga meningkat menjadi sebesar 1,95% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,03% (yoy).  

Kepala Kanwil Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Ricky P Gozali mengatakan, peningkatan inflasi pada bulan laporan terutama disebabkan oleh naiknya harga sejumlah komoditas, seperti tarif listrik, emas perhiasan, tomat, cabai merah, dan bawang merah dengan andil inflasi pada masing-masing komoditas secara berturut-turut adalah sebesar 0,79% (mtm), 0,38% (mtm), 0,16% (mtm), 0,12% (mtm), dan 0,09% (mtm) (BPS, 2025).

BACA JUGA:Wawako H Rustam Effendi Hadiri dan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Minggu Kedua April

BACA JUGA:Inflasi Sumsel Maret 2025: Stabilitas Harga Tetap Terjaga Menjelang Idul Fitri 1446H

"Tarif listrik memberikan andil terbesar terhadap inflasi akibat berakhirnya program diskon 50% untuk rumah tangga dengan daya ≤2.200 VA yang berlaku pada Januari–Februari 2025,"kata Ricky.

Sementara itu, lonjakan harga pada komoditas hortikultura seperti tomat, cabai merah, dan bawang merah, disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat selama momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.

Kenaikan harga komoditas hortikultura sejatinya mencerminkan pola musiman yang secara historis berulang setiap momen HBKN Idulfitri.

Peningkatan permintaan masyarakat terhadap bahan pangan segar selama periode ini secara konsisten mendorong kenaikan harga.

BACA JUGA:Ikuti Arahan Mendagri, Gubernur Herman Deru Siapkan Langkah Strategis Antisipasi Inflasi dan Cuaca Ekstrim

BACA JUGA:Wawako H Rustam Effendi dan Jajaran Tinjau Lokasi Lahan Taman Inflasi Kota Lubuk Linggau

Di sisi lain, kenaikan harga emas perhiasan dipengaruhi oleh tren harga emas global yang meningkat, seiring dengan ketidakpastian ekonomi global dan tingginya permintaan masyarakat.

Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap berbagai komoditas juga mencerminkan ketahanan dan daya beli masyarakat yang tetap kuat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: