Banner Honda PCX

Konversi Energi untuk Produksi yang Lebih Bersih dan Efisien, HKA Lakukan Ini

Konversi Energi untuk Produksi yang Lebih Bersih dan Efisien, HKA Lakukan Ini

PT Hakaaston (HKA) menerapkan konversi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke Compressed Natural Gas (CNG), pada Asphalt Mixing Plant (AMP) Jabodetabek di Cileungsi, Jawa Barat. -HKA-

JAKARTA, PALPRES.COM – Konversi Energi untuk Produksi yang Lebih Bersih dan Efisien, diterapkan oleh PT Hakaaston (HKA).

Konversi energi yang diterapkan anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) ini dari bahan bakar minyak (BBM) ke Compressed Natural Gas (CNG), pada Asphalt Mixing Plant (AMP) Jabodetabek di Cileungsi, Jawa Barat. 

Penerapan  konversi energi  tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Khususnya dalam aspek pengurangan emisi dan penggunaan energi bersih di sektor manufaktur  konstruksi, sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-2/MBU/03/2023.

BACA JUGA:Objek Wisata Sekitar JTTS Memanjakan Mata, Apa Saja? Ini Rekomendasi Hutama Karya

BACA JUGA:Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp2,7 Triliun, Catatkan Peningkatan 12,4 Persen

Solusi Tingginya Beban Biaya BBM

Konversi energi ini dipilih sebagai solusi atas tingginya beban biaya Bahan Bakar Minyak (BBM), yang selama ini menjadi salah satu komponen terbesar dalam struktur biaya produksi. 

Melalui penerapan konversi CNG sebagai sumber energi alternatif, HKA menargetkan efisiensi sebesar 5% pada struktur biaya produksi. 

Hasil implementasi menunjukkan bahwa realisasi efisiensi berhasil melampaui target, dengan penurunan biaya mencapai 5,7%, sekaligus mendukung keberlanjutan operasional di seluruh wilayah operasional.

BACA JUGA:Hutama Karya Semarakkan Bulan K3, Kembangkan Platform HK Shield, Ini Tujuannya

BACA JUGA:100 Hari Prabowo, Hutama Karya Siap Resmikan 3 Ruas Tol Sumatera, Disini Tempatnya

Direktur Operasi HKA, Martin Nababan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari transformasi strategis perusahaan dalam menciptakan sistem produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Kami menyadari bahwa tantangan efisiensi energi bukan hanya soal penghematan biaya, tetapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan dan masa depan industri konstruksi. 

Konversi ke CNG adalah langkah konkret kami untuk menciptakan sistem produksi yang berkelanjutan dan kompetitif,” ujar Martin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: